Hikmah :)))

Setelah beberapa waktu yang lalu, segala macam kegalauan melanda hidupku secara tidak menyenangkan, kini, setelah hampir 4 bulan berjalan dan selama kurun waktu itu pula berbagai macam bentuk hujatan negatif yang datang dari pikiran negatif diri sendiri terhadap pribadi sendiri terus menerus datang silih berganti. rasanya gak pernah menyangka akhirnya kegalauanku dulu ketika dihinggapi pilihan untuk memanggul sebuah amanah besar berakhir dengan sebuah jawaban "YA" yang disampaikan masih dalam keadaan setengah hati, belum sepenuhnya ikhlas dan siap. tapi yang aku percaya hingga detik ini bahwa setiap jalan hidup manusia selalu ada hikmahnya, yah termasuk jalan hidupku ini.

Jujur aja, masa 4 bulan itu bukan hal yang mudah buat dilalui karena dalam 4 bulan itu pula, aku harus mau dan mampu memaksa diriku berubah menjadi pribadi yang mampu mengayomi banyak orang. belajar untuk mengurangi ego sendiri, berusaha lebih memikirkan orang lain daripada hidup sendiri. itu semua gak gampang, dan gak pernah jadi gampang segampang orang-orang di sekitar yang berkomentar.
Ini bagian dari ujian hidup menurutku, karena dari awal yang memang sudah gak pernah kepikiran ditawari amanah semacam ini, dan menerima amanah itu pun masih setengah hati, apalagi menjalaninya, masih setengah dipaksa. tapi bukan berarti bahwa dengan segala bentuk keterpaksaan, ketidak ikhlasan hati ini lalu segalanya jadi tidak bisa berjalan dengan baik kan?
Waktu demi waktu bergulir, alhamdulillah mulai berjalan normal, sudah tidak terlalu sering menyesali apa yang sudah aku pilih, karena aku melihat ada semangat dari mereka yang mengelilingiku. mereka yang masih setia membantu dan menemani perjalananku yang masih terseret-seret untuk melangkah. tapi tetap gak bisa dipungkiri bahwa hati ini terkadang masih berat, masih ada secuil sesal yang kadang muncul dan terungkit kembali saat jenuh datang berkunjung. ah yaa, hidupku berubah menjadi tidak pernah mudah. waktuku pun semakin tergerus habis, bahkan hanya untuk sekedar memikirkan hidupku sendiri pun sudah hampir terkikis. tak jarang, kehidupan pribadi menjadi salah satu sasaran empuk dari segala macam kewajiban yang dijalani.
Disaat seperti itu, yang selalu datang pertama kali adalah pertanyaan "kenapa harus aku?" dan "kenapa aku memilih ini dulu?" selalu itu dan selalu saja sama pertanyaannya. maaf, aku terlalu jahat mungkin dengan diriku sendiri selama 4 bulan ini. mungkin aku mendzalimi diri sendiri dengan memaksanya melakukan hal yang sering membuatnya menyesal. aku terlalu sering menyalahkan diriku sendiri atas segala hal yang terjadi pada amanah yang aku bawa, dan aku selalu bertanya-tanya "kenapa tidak dia saja yang ada di posisiku saat ini?" seakan aku ingin bertukar nasib dengannya. ah tapi nasi sudah menjadi bubur, menyalahkan diri sendiri pun hanya akan menyakiti diriku.
Keadaan sulit seperti itu, aku hanya bisa berusaha menguatkan diriku. ah tapi berusaha menguatkan kembali hati sendiri itu sulitnya melebihi ketika aku harus menguatkan hati orang lain. dan lagi-lagi untuk kesekian kalinya, diri ini dipaksa untuk mampu menguatkan hatinya sendiri, berusaha menebarkan senyum pada orang di sekelilingnya tanpa peduli apapun gejolak yang sedang terjadi dalam hatinya, bertindak seakan semuanya baik-baik saja.
Tapi rasanya, segala bentuk kesulitan itu sedikit demi sedikit terjawab oleh waktu. setelah 4 bulan berjalan dengan berbagai macam judge buruk akan diri sendiri, kini aku bisa sedikit bersyukur ketika dulu aku memberikan jawaban YA atas tawaran itu. jika dulu aku menjawab TIDAK dan membiarkannya mengambil alih semuanya, mungkin kondisinya akan berbeda dengan saat ini. perlahan tapi pasti, Allah membukakan hati dan mata makhluk-Nya untuk bisa melihat hikmah dari setiap tindakannya di bumi ini.

Big thanks to Allah swt , kuatkan hatiku lebih dari ini ya Allah , temani setiap langkah kakiku , bismillah semua semakin baik kedepannya . Amin :)))))