Saya ingin bersyukur karena Allah telah menguatkan saya untuk mampu berdiri
kembali diatas ketidaknyamanan yang sempat menghantui. Saya bersyukur karena
Allah membantu untuk mengangkat sedikit demi sedikit perasaan sedih yang sempat
menggelayuti dalam hati dan saya bersyukur untuk segala kebesaran Allah yang
mampu menguatkan saya.
Pada akhirnya saya mulai berpikir, mungkinkah ini karma ? atau lebih
baiknya saya sebut sebagai bentuk teguran dari Allah atas apa yang pernah
terjadi di masa lalu. Saya tidak tahu, hanya mungkin saja iya ~
5 tahun yang lalu, itu pertama kalinya saya mencoba untuk menjalin hubungan
yang lebih dari hanya sekedar teman dengan seorang lawan jenis, sebut saja A. Pada
saat itu rasanya adalah masa-masa menjadi seorang ababil. Hampir 1 tahun saya menghabiskan waktu bersama dengan A,
lebih tepatnya 1 tahun kurang 10 hari sebelum akhirnya kami benar-benar
berpisah. Bukan suatu perjalanan yang mulus untuk kurun waktu hampir 1 tahun,
berkali-kali entah berapa kali pastinya putus nyambung terjadi dan tidak jarang
itu terjadi karena saya. Berbagai alasan mulai dari alphabet a-z mungkin pernah saya utarakan hingga pada akhirnya saya
lebih memilih untuk menunggu hingga si A yang memutuskan untuk berpisah karena
saya pikir akan lebih baik jika si A yang meminta, karena saya tidak harus
menanggung beban karena memutuskan terlebih dahulu. Jujur, saya senang setelah
apa yang saya tunggu akhirnya datang. Ah, saya kejam, sangat.