-->

Jumat, 07 Juni 2013

Amanah

setelah sekian lama, entah berapa lamanya secara pasti, mungkin sudah sekitar satu tahun, blog ini tidak lagi pernah dibuka, dan ini untuk pertama kalinya aku kembali menulis disini, setelah beberapa waktu yang lalu, hobi menulis itu larinya ke tumblr :)
dan tulisan pertama disini, mungkin sekedar ingin curhat. bukan curhat tentang masalah pribadi, masalah cinta, atau masalah kuliah, tp masalah amanah. ya, amanah, ah itu kata begitu berat sekali artinya, yang sebenarnya aku pun tidak pernah tahu arti real dari kata itu. hanya saja dia terlalu sering ku dengar, bahkan sudah jadi buah bibir setiap manusia yang ada di sekitarku (red : manusia kampus)
oke, sejauh ini, aku mengartikan kata amanah itu sendiri secara sepihak, entah betul atau salah, bagiku amanah itu titipan, yah, sebuah titipan yang diberikan pada seseorang untuk di selesaikan. bukan asal selesai, tp selesai dengan baik. itulah sebabnya, aku menganggap amanah itu berat, karena untuk bisa survive pada amanah itu SERIOUSLY NOT EASY and NEVER BE EASY.
yah, and it's my problem now. yang kali ini beneran galau, galau karena amanah. galau dengan keputusan mau menerima atau menolak amanah yg ditawarkan untuk dibebankan di pundak. as we know, nerima amanah itu gampang, tp bisa bertahan seberapa lama kah di dalam amanah itu yg perlu di pertanyakan ulang dalam diri ketika mulai dihampiri amanah seperti ini. entah, ketakutan dalam diri sendiri atau apa, yang jelas, semenjak rabu malam kemarin hingga detik ini, otak ini masih terus berpikir, diimbangi dengan perasaan, coba berpikir jauh ke depan dengan segala resiko yang harus diterima jika aku mengambil amanah itu dan jika aku memilih memberikan amanah itu ke orang lain.
at least, aku gak mau jd orang yg kemaruk amanah. soksokan nerima amanah banyak, sampek pundak kerasa berat melebihi beratnya pas lagi bawa tas ransel gede isi laptop, buku dkk, lalu akhirnya di tengah jalan ngerasa kecapekan, gak kuat, dan mutung. aku gak mau jd orang yg seperti itu.
ah yaa, galaunya masih terus berlanjut sampai detik ini. masih gak yakin sama diri sendiri kalo mampu jd seorang leader yang baik buat tementemen sama adikadik nanti. yang di sisi lain ada orang lain yg memang menginginkan posisi itu, lebih siap secara mental dan konsep untuk masa depan bersama, demi kebaikan bersama. dan aku selalu memandang diriku sendiri sebelah mata. rasanya aku masih belum cukup pantas untuk disandingkan dengannya sebagai calon pemimpin karena di mataku dia lebih pantas, lebih siap luar dalam dibandingkan aku. tp yah, keputusan masih belum final, aku masih punya kesempatan untuk berpikir lebih jauh dan lebih dalam untuk mengambil keputusan sebesar ini.
yang selalu aku inget, katakatanya kahima yg lama, mas Galih, yang selalu bilang "Amanah gak akan memilih orang yang salah" yang selalu membesarkan hatiku ketika mendapat amanah baru, bahwa aku mampu karena amanah ini telah memilihku.


cukup dilihat saja siapa nantinya yg akan mengemban amanah sebesar dan seberat ini, karena menjadi seorang pemimpin tidaklah gampang :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar