tulisan ini dibuat tepat setengah jam sebelum jam 00.00 WIB menuju tanggal 25, hanya saja proses posting yang sedikit agak terlambat. lalu ada apa dengan tanggal itu? sebenarnya juga tidak ada apa-apa. ini sudah tanggal 25 yang ke 33 kalinya, hingga rasanya sudah tidak perlu lagi di spesialkan layaknya tanggal 25 yang pertama kedua ketiga kali. secara tidak langsung ini menyadarkan bahwa aku sudah menghabiskan waktuku setiap harinya selama 33 bulan dengan orang yang sama. 33 bulan jika dikalikan dengan 30 hari, maka jumlahnya adalah sama dengan 990 hari, secara matematika, lalu kenapa jadi membahas perkalian ? :|
tapi sesungguhnya ditengah-tengah kekurangan pekerjaannya aku, waktu saking nganggurnya mungkin, muncul ide iseng untuk menghitung per harinya mulai dari tanggal 25 agustus 2011 hingga hari ini, sebenarnya sudah berlalu berapa hari. dan ternyata tak disangka-sangka sudah mencapai 1000 hari di tanggal 21 mei 2014 kemarin. wow wow wow ! it's amazing, menurutku ~
33 bulan yang penuh cerita, penuh lika liku. di 12 bulan pertama, semuanya terlihat begitu indah, apa-apa terlihat begitu menyenangkan, hampir tiada hari yang tidak dilewati dengan pertemuan meskipun hanya sesingkat kilat menyambar, everything was so romantic meskipun itu adalah hal sepele, hal kecil yang bagi orang lain tidak penting. 12 bulan berjalan hampir tanpa celah untuk sebuah perdebatan-perdebatan kecil yang selalu saja berhasil diredam hanya dengan hitungan menit, maksimal hitungan jam. 12 bulan berlalu dengan everything was very fine.
tapi bukan hidup namanya jika semuanya serba indah tanpa rintangan, hidup kan sudah selayaknya seperti sebuah game yang selalu ada tantangan dan rintangan yang harus dilalui jika ingin naik ke level berikutnya. 12 bulan kedua, apa yang terjadi sungguh diluar ekspektasi. siapa yang mengira jika di 12 bulan pertama semuanya begitu lurus, ternyata di 12 bulan kedua garis lurus itu seakan berubah menjadi gelombang sinus lengkap dengan noise nya. hampir sepanjang 12 bulan celah yang awalnya selalu berhasil ditutup, tiba-tiba menjadi menganga lebar-lebar siap memangsa siapa saja yang melaluinya. hampir tiada hari tanpa debat, hal sepele pun tak pernah luput dari perdebatan. emosi yang sedang berada di ubun-ubun siap meletup sewaktu-waktu. hampir tiada yang bersedia merelakan diri untuk mengalah. semua berdiri dengan ego masing-masing. satu per satu masalah datang silih berganti tanpa bosan mendatangi. bahkan tak jarang air mata tertumpahkan hanya karena salah paham yang tiada henti. melalui 12 bulan kedua ini sungguh sangat penuh perjuangan.
hingga akhirnya kami akan bertemu dengan 12 bulan ketiga. ternyata memang selalu ada kejutan disetiap 12 putaran berjalan. semuanya berubah lagi 180 derajat. aku, kamu seakan sudah bosan untuk mencampuri hidup yang lainnya, menyibukkan diri dengan kehidupan sendiri seakan sudah jadi hal yang teramat seru untuk dilakukan saat ini, mungkin karena aku sudah tahu kamu, dan begitu pula sebaliknya. sudah hampir tidak ada lagi yang disebut dengan izin ketika akan pergi ke suatu tempat bersama teman-teman masing-masing. cukup pergi dan jika tidak ada yang menanyakan, yasudah, it's fine. tingkat komunikasi pun terbatas, sudah tidak setinggi dulu. tingkat pertemuan apalagi. cukup dengan pergi keluar untuk mengisi perut lalu pulang, sudah cukup. itu pun belum tentu 1 minggu 1x dilakukan. sudah hampir tidak ada lagi istilah bermalam minggu berdua menjelajah suatu tempat baru seperti dulu. kadang pertemuan itu pun terjadi di dalam sebuah forum yang berisikan berbanyak manusia di dalamnya, dan sudah tidak lagi selalu ada istilah datang bersama dan pulang bersama. hingga saat ini, aku lebih sering menerima pertanyaan tentang keberadaanmu ketika aku berada di suatu acara tanpa kamu. seakan aku tanpa kamu itu bukan hal yang sudah biasa. tapi dari sekian sensasi yang berbeda-beda, sensasi yang terakhir rasanya lebih menyenangkan. aku sempat membaca sebuah tulisan beberapa waktu yang lalu, yang menyatakan bahwa :
" semakin jarang intensitas bertemu pasangan, semakin menghindarkan kalian dari perbuatan dosa "
dan sungguh itu benar. bertemu secukupnya, belajar menjaga diri masing-masing dan mencoba meluruskan jalan, meski sadar belum sepenuhnya lurus. aku hanya inginkan rasa yang sama dengan kondisi yang berbeda saat ini. rasa ini tidak pernah berubah, dengan memutuskan untuk tetap bersama. jika memang takdir mengizinkan kebersamaan ini terus ada hingga semuanya menjadi halal, hanya syukur alhamdulillah yang mampu terucap. jika ternyata Allah menyimpan takdir lain dibalik kebersamaan yang telah dibangun selama beberapa waktu ini, yakinlah itu yang terbaik. kita hanya cukup untuk mengenal pribadi masing-masing melalui cara yang lebih baik sembari menunggu waktu menjawab takdir kita masing-masing :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar