-->

Jumat, 26 September 2014

Perubahan

Menemukan sebuah kenyamanan akan suatu hal baru bukanlah perkara yang termasuk mudah. Ketika sudah berdiam dalam zona nyaman, rasanya pasti tidak ingin keluar dari dalamnya dan itulah tantangan besar yang harus dihadapi oleh manusia dalam hidupnya, keluar dari zona nyaman untuk mencoba hal baru dan menemukan zona nyaman yang baru. dan itu pun terjadi pada saya.

Mencoba keluar dari zona nyaman yang sudah sangat nyaman sebelumnya untuk mencoba hal baru, selalu beresiko untuk merasa "risih" di awal mulanya. yang mulanya merasa begitu nyaman dengan celana jeans dan kaos atau kemeja dilengkapi sebuah jilbab segi empat ala kadarnya kemudian mencoba untuk mengubah penampilan perlahan adalah sebuah tantangan untuk diri sendiri.

Belajar menanggalkan celana jeans sesekali, dan kemudian menggantinya dengan rok kain panjang yang harus dilengkapi dengan legging rasanya agak ribet. Belum lagi kesulitan untuk memadu padankan antara rok panjang dan atasan rasanya jauh lebih ribet. Memadukan warna dan jenis atasan yang akan digunakan sebelum pergi berangkat ke kuliah, yah mungkin saya sendiri yang bisa dibilang “rempong”. Tapi ya begitulah saya, tidak suka melihat penampilan sendiri terlihat aneh dengan berpakaian yang tidak match satu sama lain. Alhasil, setiap akan pergi kemanapun, scanning isi lemari adalah hal yang wajib dilakukan.


Mulanya, saya hanya satu dua kali mengenakan rok kemudian esok harinya berganti menggunakan kembali celana jeans dan akan begitu lama selangnya untuk kembali mengenakan rok. Hingga suatu saat, entah darimana datangnya pikiran dan keinginan untuk mencoba setiap hari memakai rok untuk pergi ke kampus, dan alhamdulillah keinginan itu di ridhoi sampai akhirnya ada rasa nagih untuk terus menjadi seperti itu.

Melakukan suatu hal yang tidak biasa dilakukan, selalu mengundang berbagai pertanyaan maupun sekedar komentar yang datang dari kalangan teman sendiri, apalagi lingkungan sekitar lebih banyak berisi para lelaki dibanding perempuan. Kekuatan mental memang terkadang diuji ketika memutuskan untuk keluar dari zona nyaman, dan saya pun merasakannya, tapi yasudahlah, mereka hanya belum terbiasa. Suatu saat hal ini pasti akan menjadi biasa dan wajar.

Hingga akhirnya, celana jeans yang dulu lebih sering digunakan kemana pun, kini lebih sering menghiasi tumpukan di dalam lemari, hanya sesekali digunakan pada saat saat tertentu dan saya mulai gemar dan senang membeli rok maupun long dress berbagai model dan warna yang berbeda-beda untuk koleksi :D

Seiring berjalannya waktu, entah apalagi yang mendorong saya untuk kembali menantang diri sendiri untuk keluar dari zona nyaman yang lain. Jika sebelumnya masalah busana, sekarang beralih ke masalah jilbab. Dari dulu saya bukan tipikal orang yang gemar mengenakan jilbab dengan model model unik yang sedang trend saat ini, meski pernah sesekali mencobanya tapi ya saya tidak suka ribet, dan justru saya merasa terlihat semakin kurus dan tirus ._.

Awal semester ini, secara tiba-tiba terlintas di pikiran untuk mencoba mengenakan jilbab yang tidak transparan. Tapi yaa kita semua tahu bahwa jilbab dengan bahan tebal dan berukuran besar yang dapat menutup hingga dada, tidak dijual dengan harga yang murah untuk 1 pcs nya. Selain itu, jilbab paris segi empat yang bergelantungan di hanger dalam lemari sudah cukup banyak dan rasanya eman kalau harus dibuang begitu saja. Akhirnya, saya mencoba untuk menggunakan 2 jilbab sekaligus. Jilbab warna putih yang sudah jarang sekali digunakan, akhirnya kembali saya manfaatkan sebagai jilbab bagian dalam, yang kemudian diluarnya ditumpuk dengan jilbab warna yang ingin saya kenakan. Ribet pasti, awalnya. Saya butuh waktu beberapa menit hanya sekedar untuk menumpuk kedua jilbab itu menjadi satu agar terlihat rapi dan gak balapan antara yang dalam dan luar.

Alhasil, semakin membutuhkan waktu yang lama untuk sekedar bersiap-siap sebelum saya pergi kemanapun itu. Tapi, rasa ribet itu sebanding rasanya dengan apa yang saya dapatkan. Saya baru tahu bahwa mengenakan jilbab semacam itu ternyata lebih nyaman dan lebih mudah dikenakan. Ada kemudahan yang saya dapatkan ketika memasangnya di kepala, tidak ada lagi kesulitan mengenakannya hanya karena kain yang lembek.

Sekali lagi saya menemukan sebuah kenyamanan baru, yang sebenarnya sudah dari dulu saya menemukan hal-hal semacam ini pada teman-teman saya yang lain, dan sekian lamanya saya hanya bisa bertanya-tanya sendiri mengenai rasa nyaman mengenakan paduan busana semacam itu. Pada akhirnya, kali ini saya sudah mampu menemukan jawabannya, sekalipun butuh waktu sekian tahun sampai akhirnya mendapatkan panggilan hati semacam ini.

Semoga diluar sana, semakin banyak yang berkenan untuk keluar dari zona nyamannya sekedar untuk mencoba memantaskan diri sendiri J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar