-->

Selasa, 30 September 2014

Hai, masalah besar ! :)

Tak terasa ternyata sudah 1 minggu berlalu, tenyata waktu memang bergulir dengan begitu teramat sangat cepat, hingga terkadang rasanya segala sesuatu yang baru saja terjadi, ternyata sudah berlalu dalam hitungan hari bahkan minggu, juga bahkan tahun.

Waktu adalah hal yang sangat berharga dalam hidup, karena waktu tidak dapat diputar ulang, dipercepat maupun diperlambat. Oleh karena itu, setiap detik adalah sesuatu yang berharga untuk hanya sekedar dilewati dengan hal-hal yang tiada berguna, termasuk berlarut-larut dalam kesedihan.

Tapi, jika saya bilang saya tidak sedih, itu bohong. Jika saya bilang saya tidak merasa sakit, itu pun jelas bohong. Jika saya bilang saya tidak merasa kehilangan, itu adalah sebuah kebohongan. Jujur, saya melalui semua fase itu, bahkan hingga mencapai puncaknya dan saya merepresentasikan semua itu dalam bentuk amarah dan tangisan.

Adakah orang yang siap dengan kehilangan ? Saya rasa tidak ada. Selalu ada duka yang mengiringi sebuah perpisahan, agaknya hal tersebut sudah sepaket dengan perasaan suka yang datang mengiringi sebuah pertemuan.


Saya hampir terlalu larut dalam perpisahan itu. Rasanya seakan itu semua berlawanan dengan keinginan yang ada di dalam hati saya sendiri, karena memang semua ini bukan atas keinginan saya untuk mengakhirinya, tapi keinginannya. Entah keinginan untuk ke berapa kalinya, saya bahkan tidak berkenan dan bersedia untuk menghitungnya.

Tapi pada akhirnya saya hanya harus tahu, bahwa saya harus berhenti menjatuhkan diri dalam sebuah keterpurukan. Ada banyak hal lain yang jauh lebih berarti menanti kebangkitan semangat hidup saya. Saya bersyukur ketika disadarkan untuk kembali mengingat bahwa waktu kuliah saya tinggal 1 tahun lagi, dan TA saya sudah melambai-lambaikan tangannya sebagai tanda rindu untuk saya jumpai kembali. Lagipula, kedua orang tua saya sudah sangat menanti saat dimana saya mengenakan toga, mengantongi sebuah ijazah dengan gelar S.ST beserta sebuah tuntutan untuk tidak hanya sekedar asal lulus. Rasanya semua itu jauh lebih berhak untuk menyita waktu saya dibandingkan harus terus meratapi nasib akan kehilangan sesuatu.

Saya harus percaya bahwa kuasa Allah akan segala hal di dunia ini begitu teramat sangat luar biasa besarnya, termasuk masalah jodoh. Saya harus percaya bahwa segala bentuk perpisahan antar manusia yang bukan disebabkan oleh maut, masih akan selalu ada kemungkinan untuk kembali dipertemukan dan dipersatukan. Saya juga harus percaya bahwa segala bentuk penyatuan antar manusia, dapat sewaktu-waktu dipisahkan oleh Allah dengan segala cara-Nya yang terkadang diluar dugaan.

Seseorang di masa lalu belum tentu hanya akan hidup dalam masa lalu, terkadang justru mampu untuk hidup di masa depan dan bahkan menjadi masa depan untuk seterusnya.

Sebesar apapun masalah yang kita hadapi dalam hidup, katakanlah bahwa “hai masalah besar, aku punya Allah yang lebih besar dari segala-galanya” dan yakinlah, tidak ada air mata yang diturunkan tanpa kebahagiaan yang menyertainya J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar