-->

Sabtu, 16 Agustus 2014

Kebersamaan :)

Dalam sebuah kehidupan yang selalu dan akan selalu terus berputar, tidak ada hal yang akan dapat terulang lagi dengan sama persis. Segala sesuatu terus berubah seiring berjalannya waktu. Hingga setiap memori yang terjadi dalam hidup entah itu menyenangkan maupun menyedihkan akan selalu terekam jelas di dalam memori otak seorang manusia.

Layaknya sebuah kodrat kehidupan yang normal, setiap manusia selalu memiliki teman hidup. Tidak mungkin ada manusia yang mampu hidup sendirian tanpa keluarga, tanpa teman satu pun. Begitu pula dengan diriku.
Ketika sebuah kebersamaan itu rasanya begitu sangat berarti dan sangat dinanti-nanti kehadirannya, tetapi akan begitu dengan cepatnya berlalu begitu saja.

5 tahun yang lalu, kami dipertemukan oleh sebuah ketidaksengajaan yang telah diatur oleh Allah yang diawali dengan rasa ketidaknyamanan yang sama-sama hadir dalam benak masing-masing pada mulanya hingga akhirnya kami merasa senasib sepenanggungan.

Sebuah ketidaksengajaan mengajarkan kami untuk hampir selalu bersama-sama setiap saat setiap waktu. Hampir kemana pun tidak terpisah. Hingga terkadang ketika kami sedang dalam kondisi tidak full team, selalu ada yang menanyakan salah satu dari kami.

Senin, 11 Agustus 2014

Proses

Belakangan ini, setiap kali berseluncur di sosial media (read : facebook) hampir selalu ada berita tentang “Jilboobs” yang sedang begitu hangatnya muncul di beranda. Jika ada yang belum tahu apa itu jilboobs, silakan saja dibaca sendiri disini yaa. Saya tidak sedang ingin membahas tentang itu.

Bukan berniat untuk menyoroti mereka yang disebut jilboobs itu, tetapi lebih ingin menyoroti mereka yang terkadang berkomentar pedas di sosial media. Terkadang, bahkan sering muncul komentar-komentar yang menghujat para jilboobs itu, yang mungkin dapat menimbulkan rasa sakit hati bagi mereka yang merasa tersindir saat membaca komentar pedas yang bermunculan.

Saya hanya ingin sekedar bercerita sesuatu tentang jilboobs yang berkaitan dengan diri saya sendiri.

Saya sudah dikenalkan untuk mengenakan jilbab semenjak saya duduk di bangku SD karena memang saya sekolah di SD islam dan semenjak saat itu pula, saya terbiasa mengenakan jilbab karena memang sudah dibiasakan sejak kecil.

Minggu, 10 Agustus 2014

Ramadhan (4)

Tahun ini, 2014. Ah ini sudah kali ke 4 aku menjalani ramadhan di perantauan. Kali ini aku sudah menjadi mahasiswa tingkat 3 yang sedang dalam masa transisi menuju mahasiswa (T)ingkat (A)khir yaitu tingkat 4.

Tahun ini ramadhan ku disambut dengan datangnya UAS dan seperti biasa, selalu diikuti dengan adanya gunungan project yang menanti selepas UAS. Tapi kali ini bukan hanya sekedar hal biasa yang terjadi.
Tahun ini ramadhan ku sungguh disibukkan dengan berbagai macam hal yang berhubungan dengan akademik.

Iya, ramadhan kali ini habis untuk menyelesaikan project, dan yang paling menyita waktu adalah serangkaian proses menuju sebuah awal babak baru dalam kehidupan untuk menyambut sebuah masa depan yang sudah semakin dekat.

Iya, aku sudah mulai dihadapkan pada sebuah kenyataan untuk menghadapi TA. Sebuah awal proses untuk dapat membuka pintu gerbang menuju sebuah sebuah proses panjang di dalamnya yang nantinya bertujuan untuk menemukan sebuah pintu gerbang berikutnya yang terhubung ke Graha ITS – wisuda.

Ramadhan (3)

Ramadhan kali ketiga di perantauan, di tahun 2013. Kala itu, aku berada di masa transisi dari mahasiswa tingkat 2 yang akan dengan segera menjadi mahasiswa tingkat 3. Ramadhan saat itu, tidak lagi dilalui pada saat liburan karena memang sesungguhnya liburan di PENS itu seakan hanya mitos #eh ><

Ramadhan hari pertama pun harus dilewati dengan menjalani UAS hari terakhir. Dan perlu diketahui bahwa, penderitaan setelah UAS masih begitu teramat sangat panjang sekali.

Dari tahun ke tahun, nyatanya semakin banyak amanah yang menanti di setiap ramadhan tiba. Saat itu, aku harus kembali merelakan kehilangan suasana ramadhan di rumah sendiri.

Bagaimana mungkin aku bisa menghabiskan ramadhan dirumah, ketika saat itu setiap hari Senin – Jumat aku harus pergi ke PT. PAL untuk menjalani KP (Kerja Praktek) , belum lagi serangkaian project kuliah yang sudah senantiasa melambai-lambai hingga terkadang harus memaksaku bolos dari tempat KP , dan satu lagi, tanggung jawab untuk membimbing staff muda yang sekaligus merangkap sebagai SC dalam mengonsep kegiatan pengaderan jurusan.

Ramadhan (2)

Tahun 2012, itu kali kedua aku harus melewati Ramadhan di Surabaya (lagi). Masih “agak” eman sebenarnya pada saat itu, ketika harus merelakan jatah liburan semester genap yang bertepatan dengan puasa Ramadhan dibabat habis oleh berbagai macam hal di Surabaya.

Kali itu, bukan lagi perkara kewajiban menjadi maba untuk mengikuti serangkaian kegiatan OMB lagi. Tapi beralih peran. Jika sebelumnya harus disibukkan dan dipaksa untuk tetap berada di Surabaya karena menjadi peserta, lalu tahun 2012 kemarin, berganti posisi menjadi panitia.

Lengkap sekali saat itu, menjadi panitia OMB yang kebetulan mendapatkan amanah menjadi IC (Instructor Committee) Disiplin dan juga menjadi panitia kegiatan pengaderan di jurusan sendiri yang kebetulan mendapatkan amanah menjadi SC (Steering Committee).

Lumayan lah yaa rasanya merangkap di 2 kepanitiaan saat itu. Membagi adil keduanya bukan perkara yang mudah. Remuk redam kadang rasanya tubuh ini ketika harus lari kesana dan kemari agar keduanya bisa berjalan selaras.