Ketika pola pikir dalam menjalani sebuah kehidupan perlahan berubah,
mungkin saat itulah yang akan menjadi suatu titik balik dalam kehidupan
seseorang. Mungkin itulah saatnya untuk merubah apa yang selama ini telah
dijalani. Mungkin itulah saatnya untuk berubah menjadi lebih baik atau lebih
buruk. Hidup itu pilihan, dan saat itulah mungkin waktu yang tepat untuk
menentukan pilihan hidup jangka panjang.
Begitu pula dengan pola pikir saya yang mulai diubah secara perlahan oleh
seseorang. Seseorang yang mungkin secara tidak langsung memiliki pengaruh kuat
atas apa yang saya jalani. Seseorang yang mempengaruhi pola pikir saya setelah
kedua orang tua dan keluarga saya sendiri.
Entah bagaimana bisa orang yang baru saja masuk ke dalam kehidupan saya,
justru mampu memberikan pengaruh semacam itu.
Tapi sejujurnya saya mulai bersyukur perlahan-lahan setelah menyadari bahwa
pilihan hidupnya justru mulai membawa saya ke jalan yang lebih lurus.
Sedikit flashback ke kondisi 1
bulan yang lalu, ketika saat itu dia lebih memilih untuk memutar jalannya ke
arah lain, dengan segala alasannya yang saat itu agak sedikit sulit saya
terima. Seiring berjalannya waktu, perlahan tapi pasti ketika kondisi hati saya
sudah mulai mereda dan terasa lebih tenang, saya mulai mampu untuk lebih
membuka diri sekedar untuk mencoba lebih memahami maksud dari segala pilihannya
saat itu.
Kini setelah berselang 1 bulan berjalan, saya memang sudah mampu sedikit lebih ikhlas, meski terkadang dalam hati sesekali masih mengeluh tanpa disadari yang pada akhirnya saya sadar bahwa segala keluhan dalam hati saya, segala perasaan tidak terima dengan kondisi saat ini yang masih sesekali muncul adalah godaan setan.
Entah bagaimana segala macam bisikan setan itu masih sering datang dengan
segala macam caranya yang begitu handal. Bahkan godaan semacam itu pun mampu
datang saat saya mengakses akun sosial media saya. Ternyata godaan setan
sungguh ada disekitar saya setiap detik, menit, dan jam nya.
Tapi kini saya mulai sedikit demi sedikit belajar meyakinkan diri saya
sendiri bahwa pilihan hidupnya saat ini adalah untuk kebaikan jangka panjang
kami berdua. Saya harus berhenti menatap kepahitan yang saya terima saat ini,
karena apa yang pahit saat ini, inshaaAllah akan menjadi manis kelak.
Dia menuntun saya untuk menghentikan apa yang salah, dia pula yang menuntun
saya untuk memikirkan jauh ke depan tentang kehidupan kami di masa depan, dia
yang menuntun saya untuk sedikit lebih sering menoleh ke arah agama dalam
menjalani hidup, dia pula yang menuntun saya membangun keyakinan yang saya
miliki saat ini.
Saya percaya padanya, saya percaya bahwa keputusannya untuk memilih jalan
hidupnya kini bukan disebabkan perkara hati. Saya percaya bahwa saya tidak
harus move on, karena entah kenapa
hati saya masih begitu meyakini bahwa saya harus banyak-banyak bersyukur dipertemukan
dengannya. Kami memiliki cara tersendiri untuk menjalani semua ini, yang
mungkin berbeda dari cara orang lain menjalaninya tapi inshaaAllah kami masih
tetap bahagia J
Jika datang padamu lelaki yang baik agama dan akhlaknya, kenapa lantas
harus ditinggalkan untuk mencari lelaki yang hanya akan menyenangkanmu secara
duniawi ?
Biarkan waktu berjalan sewajarnya, biarkan kami tetap berjalan beriringan
dengan cara kami sendiri, menunggu hingga waktu itu datang, menunggumu datang
untuk benar-benar menyatakan segala niatan baikmu, dan semoga Allah meridhoi
jalan yang kini kami pilih untuk dilalui. Amin J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar