-->

Minggu, 15 Februari 2015

Kalahkan Rasa Takutmu !

Setelah terombang-ambing oleh perasaan diri sendiri beberapa lamanya, semenjak satu tahun yang lalu, dan setelah mencoba mengambil jalan tengah mulai dari membatasi diri sedikit demi sedikit tanpa melepaskan apa yang sudah bersama saya selama bertahun-tahun karena tidak pernah sekalipun merasa yakin dan mantap untuk benar-benar mampu melepasnya, karena selalu dihantui perasaan takut akan sebuah kehilangan, dan karena selalu dihantui perasaan tidak mampu merasakan sepi jika memang harus benar melepasnya.

Kini, lebih tepatnya 6 hari yang lalu, ketika segala macam perasaan galau itu memuncak sampai benar berada di puncaknya, mencoba perlahan berdiskusi untuk menemukan solusi terbaik yang tidak menyakiti siapapun, dengan tujuan agar masing-masing saling paham dengan jalan terbaik yang akan diambil hingga pada akhirnya justru dia memberikan sebuah keyakinan bahwa apapun keputusan yang nanti akan saya ambil, dia tidak akan mempermasalahkannya, dan dia pula yang meyakinkan saya bahwa saya tidak boleh ragu jika memang saya sudah merasakan ada sesuatu yang tidak pas (silakan baca postingan sebelumnya). Pada akhirnya, saya membutuhkan sedikit waktu untuk sejenak berpikir pelan untuk segera mengambil keputusan, hingga saya memutuskan untuk sedikit sharing dengan teman saya berharap mendapatkan kemantapan hati untuk apa yang harus saya lakukan. Berikut percakapan singkat antara saya dengan teman saya atas perasaan galau yang saya rasakan :




Daaann akhirnya, alhamdulillah saya tahu apa yang harus saya lakukan. Saya memutuskan untuk benar menyudahi apa yang membuat hati saya sendiri mulai tidak tenang beberapa waktu terakhir. Sungguh saya bersyukur ketika dia pun setuju dan mampu mengerti, serta menginginkan hal yang serupa. Sungguh ini tidak sesulit apa yang selalu saya bayangkan, hanya membutuhkan beberapa percakapan singkat yang tiada tersimpan emosi maupun kemarahan di dalamnya, justru sebuah percakapan singkat yang menenangkan hati ketika saya tahu bahwa tiada masalah yang berarti dengan mengakhirinya :)

Tetapi sesungguhnya ujian yang sebenarnya datang setelahnya. Bukan perkara mudah untuk mulai membiasakan diri tanpa berkomunikasi sedikit pun jika memang tiada hal yang benar-benar perlu untuk disampaikan hingga harus terjadi komunikasi. Bukan perkara mudah menahan keinginan untuk sekedar mengetahui kabarnya atau bertukar sapa seperti biasanya. Bukan perkara mudah pula ketika bisikan setan menghampiri untuk menggoda agar saya menghubunginya, atau pun sebuah perasaan yang tidak biasa saat melihat timeline suatu media sosial terdapat seorang teman yang mengunggah foto bersama pasangan ataupun foto pasangannya. Bukan perkara mudah menahan perasaan ingin menyapa pada saat sedang membuka media sosial dan melihatnya dalam kondisi online. Bukan perkara mudah menyimpan perasaan rindu yang biasanya dapat dengan begitu mudah disampaikan namun kini hanya bisa ditahan sendirian. Bukan perkara mudah menahan keinginan memberikan sedikit goresan komentar saat melihat update nya di media sosial. Sungguh semuanya bukan perkara mudah, tapi yang pasti, mempelajari sesuatu yang belum pernah sebelumnya memang adalah hal yang sulit di awal, hingga suatu saat nanti pasti akan terbiasa :)

Tetapi ini adalah sebuah perpisahan yang paling baik yang pernah saya alami. Sebuah perpisahan dengan alasan yang paling masuk akal, tanpa disertai kemarahan maupun emosi atau sebuah perdebatan, sebuah perpisahan yang didasari oleh kesepakatan antara kedua belah pihak, tanpa menyisakan sebuah isak tangis penyesalan atas rasa kehilangan atas perpisahan itu, tanpa diliputi perasaan sedih yang menggelayuti diri sendiri.

Intinya, ketika hendak melakukan segala sesuatu yang baik akan tetapi selalu dihantui perasaan ragu dan takut, maka paksalah diri untuk melakukannya. Sesungguhnya yang paling menakutkan adalah rasa takut itu sendiri. Kalahkan rasa takutmu jika ingin bergerak maju :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar