Setelah terombang-ambing oleh perasaan diri sendiri beberapa lamanya,
semenjak satu tahun yang lalu, dan setelah mencoba mengambil jalan tengah mulai
dari membatasi diri sedikit demi sedikit tanpa melepaskan apa yang sudah
bersama saya selama bertahun-tahun karena tidak pernah sekalipun merasa yakin
dan mantap untuk benar-benar mampu melepasnya, karena selalu dihantui perasaan
takut akan sebuah kehilangan, dan karena selalu dihantui perasaan tidak mampu
merasakan sepi jika memang harus benar melepasnya.
Kini, lebih tepatnya 6 hari yang lalu, ketika segala macam perasaan galau itu
memuncak sampai benar berada di puncaknya, mencoba perlahan berdiskusi untuk
menemukan solusi terbaik yang tidak menyakiti siapapun, dengan tujuan agar
masing-masing saling paham dengan jalan terbaik yang akan diambil hingga pada
akhirnya justru dia memberikan sebuah keyakinan bahwa apapun keputusan yang
nanti akan saya ambil, dia tidak akan mempermasalahkannya, dan dia pula yang
meyakinkan saya bahwa saya tidak boleh ragu jika memang saya sudah merasakan
ada sesuatu yang tidak pas (silakan baca postingan sebelumnya). Pada akhirnya,
saya membutuhkan sedikit waktu untuk sejenak berpikir pelan untuk segera mengambil
keputusan, hingga saya memutuskan untuk sedikit sharing dengan teman saya
berharap mendapatkan kemantapan hati untuk apa yang harus saya lakukan. Berikut
percakapan singkat antara saya dengan teman saya atas perasaan galau yang saya
rasakan :
Daaann akhirnya, alhamdulillah saya tahu apa yang harus saya lakukan. Saya
memutuskan untuk benar menyudahi apa yang membuat hati saya sendiri mulai tidak
tenang beberapa waktu terakhir. Sungguh saya bersyukur ketika dia pun setuju
dan mampu mengerti, serta menginginkan hal yang serupa. Sungguh ini tidak
sesulit apa yang selalu saya bayangkan, hanya membutuhkan beberapa percakapan
singkat yang tiada tersimpan emosi maupun kemarahan di dalamnya, justru sebuah
percakapan singkat yang menenangkan hati ketika saya tahu bahwa tiada masalah
yang berarti dengan mengakhirinya :)
Tetapi sesungguhnya ujian yang sebenarnya datang setelahnya. Bukan perkara
mudah untuk mulai membiasakan diri tanpa berkomunikasi sedikit pun jika memang
tiada hal yang benar-benar perlu untuk disampaikan hingga harus terjadi
komunikasi. Bukan perkara mudah menahan keinginan untuk sekedar mengetahui
kabarnya atau bertukar sapa seperti biasanya. Bukan perkara mudah pula ketika
bisikan setan menghampiri untuk menggoda agar saya menghubunginya, atau pun sebuah
perasaan yang tidak biasa saat melihat timeline suatu media sosial terdapat
seorang teman yang mengunggah foto bersama pasangan ataupun foto pasangannya. Bukan
perkara mudah menahan perasaan ingin menyapa pada saat sedang membuka media
sosial dan melihatnya dalam kondisi online. Bukan perkara mudah menyimpan
perasaan rindu yang biasanya dapat dengan begitu mudah disampaikan namun kini
hanya bisa ditahan sendirian. Bukan perkara mudah menahan keinginan memberikan
sedikit goresan komentar saat melihat update nya di media sosial. Sungguh
semuanya bukan perkara mudah, tapi yang pasti, mempelajari sesuatu yang belum
pernah sebelumnya memang adalah hal yang sulit di awal, hingga suatu saat nanti
pasti akan terbiasa :)
Tetapi ini adalah sebuah perpisahan yang paling baik yang pernah saya
alami. Sebuah perpisahan dengan alasan yang paling masuk akal, tanpa disertai
kemarahan maupun emosi atau sebuah perdebatan, sebuah perpisahan yang didasari
oleh kesepakatan antara kedua belah pihak, tanpa menyisakan sebuah isak tangis
penyesalan atas rasa kehilangan atas perpisahan itu, tanpa diliputi perasaan
sedih yang menggelayuti diri sendiri.
Intinya, ketika hendak melakukan segala sesuatu yang baik akan tetapi
selalu dihantui perasaan ragu dan takut, maka paksalah diri untuk melakukannya.
Sesungguhnya yang paling menakutkan adalah rasa takut itu sendiri. Kalahkan
rasa takutmu jika ingin bergerak maju :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar