Apakah hal yang paling sulit untuk dikerjakan padahal waktu yang dibutuhkan
hanya berkisar antara 10 -15 menit ?
Jawaban saya pribadi adalah ibadah sholat wajib 5 waktu sehari.
Kenapa ?
Karena mengerjakan ibadah sholat wajib itu luar biasa beratnya (bagi saya
pribadi). Saya sebut berat karena pada kenyataannya jika saya menghitung waktu
yang dibutuhkan untuk mengerjakan sholat wajib yang jumlah rakaat maksimalnya
hanya 4 rakaat itu tidak sampai memakan waktu berjam-jam, bahkan hanya dalam
hitungan menit. Boleh jadi (untuk saya pribadi) hanya memakan waktu 10-15 menit
maksimal. Bahkan tidak sampai 30 menit.
Tapi lantas kenapa saya sebut berat ? Karena untuk memulai beranjak
mengambil air wudhu dan memulai mengerjakan ibadah sholat itu super sekali
rasanya. Super karena ada aktivitas lain yang gaya gravitasinya terasa lebih
besar.
Padahal in fact, jika dihitung-hitung, waktu 10-15 menit tak ada rasanya
ketika sedang asyik mengerjakan aktivitas lain. Semisal, asyik dengan
smartphone (?). Apa ada yang merasa bahwa waktu 10-15 menit yang dihabiskan
dengan memegang gadget itu lama ? Pasti justru sebaliknya, tidak berasa apa-apa ~
Sesungguhnya godaan itu ada dimana-mana, bahkan di aktivitas yang sedang
kita kerjakan. Bukankah sering kita mendengar bisikan-bisikan atau dalam batin
diri sendiri yang mengatakan “nanti-nanti aja sholatnya, waktunya kan masih
panjang”. Ah, saya sendiri sering mengalami kok :(
Pada akhirnya saat terjadi sebuah penundaan, bisa jadi justru kebablasan,
kemudian waktu sholat sudah mepet, bahkan habis, baru sadar belum mengerjakan
kewajiban ketika adzan sholat berikutnya berkumandang.
Kemudian coba tanyakan pada diri masing-masing. Jika diberi tugas untuk
menyelesaikan sebuah pekerjaan oleh atasan dengan deadline waktu tertentu, kita
pasti akan dengan sigap, kerja keras bahkan rela lembur, tak jarang hingga lupa
makan demi kewajiban tersebut terselesaikan dengan baik dan atasan merasa puas
dengan pekerjaan kita. Pastinya kita tidak ingin asal mengerjakan tugas
tersebut atau bahkan tidak mampu menyelesaikannya tepat waktu sesuai deadline
yang diberikan bukan ? Karena kita tentu tidak ingin dimarahi oleh atasan.
Lantas jika untuk sesama manusia saja kita mampu memberikan yang terbaik,
mengusahakan apapun, hingga takut terkena marah, kenapa kita tidak bisa
melakukan hal serupa untuk Allah ?
Bukankah Allah adalah Sang Penguasa seisi langit dan bumi. Bukankah segala
sesuatu yang terjadi dunia adalah kehendakNya. Allah pun memberikan kewajiban
terhadap setiap umat Islam yang harus dikerjakan setiap harinya sebanyak 5x. Bukankah
itu artinya kita wajib mengerjakannya dengan baik dan sungguh-sungguh pula ?
Kenapa kita tak bisa melakukan hal serupa untuk Allah yang kita lakukan
untuk atasan ?
Bekerja adalah ibadah, tapi apalah artinya jika ibadah wajib ditinggalkan,
atau diletakkan sebagai bukan prioritas utama. Padahal dalam sekejap mata,
Allah mampu membalik keadaan setiap umat semudah kita membalik telapak tangan.
Bismillah, mari diniatkan di dalam hati, letakkan Allah sebagai prioritas
utama dalam hidup, baik dalam keadaan suka maupun duka.
Memulai memang tidak mudah, apalagi memulai belajar mengerjakan sholat
wajib di awal waktu dan tidak terburu-buru. Karena sholat adalah sarana
komunikasi kita dengan Allah, bukan hanya sekedar asal dikerjakan untuk
menggugurkan kewajiban. Sholat bukanlah adu cepat dimana siapa yang tercepat
menyelesaikannya dialah yang menang.
Tulisan ini hanyalah pengingat. Pengingat untuk saya sendiri, dan siapapun
yang membacanya. Tanpa ada maksud menyinggung pihak-pihak tertentu. Semoga sisa
umur yang diberikan masih cukup untuk terus dan selalu memperbaiki diri pribadi
masing-masing.
" Segala sesuatu yang baik, utamanya yang berhubungan dengan agama, memang harus dipaksakan untuk dikerjakan di awalnya. Suatu saat nantinya pasti akan menjadi kebiasaan, yang insyaAllah membawa kearah lebih baik. Aamin Aamiin ya Rabbal’alamin. "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar