Akhir bulan Agustus lalu, tepatnya tanggal 30 Agustus, saya mulai kehilangan kontak dengannya karena kewajibannya untuk mengikuti Latihan Dasar Wajib Militer di Jakarta. Sempat tak sadar bahwa tak ada kabar darinya sama sekali sejak tanggal 30 Agustus hingga 1 September karena memang ada keperluan lain yang lebih hectic. Hingga akhirnya pada tanggal 2 September baru saya teringat bahwa saya sama sekali belum menghubunginya, sampai akhirnya saya putuskan untuk mengirimkan sebuah pesan. Akan tetapi, hingga 1 hari chat tersebut tidak dibacanya dan beberapa kali saya coba telp nomernya pun tak aktif. Dari situ barulah saya sadar bahwa selama diklat kemungkinan besar handphone tidak diperbolehkan untuk digunakan.
Sempat agak berpikir saat itu, membayangkan 1 bulan lebih tanpa kabar, tanpa komunikasi sama sekali, mana mungkin bisa ? Sempat pula ngomel di awal karena perkara ini akan tetapi justru lama kelamaan saya mulai lupa karena terbiasa tiada chat darinya dan karena chatnya pun telah tertimbun dibawah.
Sampai akhirnya hari itu tanggal 11 September bertepatan dengan 1 hari sebelum Hari Raya Idul Adha, dia menghubungi saya. Cukup kaget saat itu bagaimana bisa dia menggunakan handphone, karena yang terpikir di awal adalah selama 40 hari penuh tidak diperbolehkan sama sekali menggunakan handphone. Pada saat itu di akhir chatnya sebelum akhirnya handphone nya dikumpulkan kembali, dia sempat menanyakan posisi saya dimana pada tanggal 8-9 Oktober nantinya. Mulai terpikir, apa dia mau pulang tanggal itu nanti, tetapi saya tidak mau berharap banyak terhadap sesuatu yang belum pasti dan jelas daripada di akhirnya tenyata tak seperti apa yang dipikirkan.
Seminggu kemudian, tanggal 17 September, saat dia mendapatkan izin untuk bermalam, barulah dia memberitahukan alasannya kenapa seminggu yang lalu menanyakan posisi saya dimana tanggal 8-9 Oktober ternyata memang dia ada rencana untuk pulang akan tetapi masih belum mendapatkan acc dari atasannya. Well, such a good news for me meskipun belum pasti akan mendapatkan izin, tetapi setidaknya I can imagine something good that I can meet him soon, hopefully.
Hingga akhirnya, pada tanggal 25 September, jatah terakhir kalinya dia dapat menggunakan handphone selama masa diklat, he gave me very very good news. YA, dia akhirnya mendapatkan izin dari kepala cabangnya untuk pulang ke Surabaya tanggal 8-9 Oktober. FINALLY !
You should know that I was sooo excited waiting for that day to come. Mood yang awalnya biasa saja bisa secara seketika meningkat dratis becoming very good mood. Hingga rasanya menjalani pekerjaan yang biasanya terasa biasa saja jadi dilakukan dengan senang hati dan waktu bergulir dengan begitu cepat. Setiap hari rasanya tidak sabar menunggu datangnya tanggal 8. Hingga saya melakukan segala sesuatu dengan semangat dan senang hati.
And then the day is coming. Setelah 7 bulan tak bertemu, dan akhirnya akan segera bertemu lagi, rasanya hampir seperti orang yang baru pertama jadian. Ya, perasaan deg-degan yang tak terhindarkan, berbagai rasa yang berkecamuk dalam diri, hingga saya begitu menyiapkan diri untuk bertemu dia dengan sangat baik.
Jarak ini sungguh mengajarkan betapa berartinya sebuah pertemuan. Saya sangat bahagia dan menikmati setiap saat waktu yang berlalu ketika bersamanya, karena saya tahu waktu saya bersamanya tak lama.
I enjoyed my last Saturday with you. I know exactly that we miss each other so much, but we have to be strong to face this distance. Someday, we'll always together, I'll go with you wherever you go, insyaAllah :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar