-->

Rabu, 04 Juni 2014

Harapan ~

Yang terlihat kuat diluar belum tentu dalamnya sekuat yang terlihat. Siapa yang tau kalau ternyata dalamnya sudah rapuh, lapuk dan hampir hancur? Tidak ada yang tau ~
Aku pun tidak sekuat apa yang selalu dilihat banyak orang dari luarnya. Tapi rasanya aku juga tidak serapuh apa yang terbayangkan. Hanya saja merasa sedih pasti pernah dirasakan oleh setiap orang, sekuat apapun orang itu, termasuk aku pada saat ini. Memang tidak begitu terasa aura sedih dalam diri, tapi tak dapat dipungkiri dalam hati terkadang sesekali masih ada rasa tidak percaya, masih terbesit rasa belum sepenuhnya ikhlas, masih tersisa rasa ‘eman’, masih tersimpan amarah yang tak terungkapkan, masih tertimbun rasa kecewa dan berbagai rasa yang lain. Sungguh aku membenci satu kata itu yang sudah dua kali ini diucapkan. Satu kata yang hanya akan diucapkan oleh sekumpulan ababil ! Satu kata yang tidak bermakna bagiku, lebih tepatnya sekedar bermakna klise. Satu kata yang terucap hanya untuk menutupi satu kata lain yang merupakan kata aslinya. Kalau harus ada yang menanyakan “kenapa?” padaku suatu hari nanti, aku hanya akan menjawab “jangan meminta jawabannya padaku”. Sungguh aku tak mau menceritakan apapun kepada siapapun secara lisan karena itu hanya akan membuka lebar-lebar semua rasa yang sudah berusaha untuk ditutup.
Aku tidak membenci apa yang telah terjadi, hanya aku membenci cara terjadinya, aku benci cara penyampaiannya, aku benci dengan apa yang pernah terucap dan belum terpenuhi. Rasanya ingin sekali menyampaikan setumpuk kekecewaan ini tapi sekali lagi, apa gunanya ? rasanya tidak ada !
Aku sama sekali sudah tidak ingin menagih apa yang belum terlaksana, karena aku tahu akhirnya hanya akan jadi percuma. Hanya berharap nantinya tidak ada lagi pengkhianatan, tidak ada lagi janji yang hanya sekedar diumbar. Semoga pengkhianatan terhadap dirimu sendiri yang pernah dilakukan 3 tahun lalu tidak lagi terjadi untuk kali ini. Semoga komitmen yang telah dibuat dengan dirimu sendiri tak lagi hanya sekedar angin lalu yang dilupakan begitu saja layaknya yang terjadi 3 tahun silam. Semoga semoga dan semoga komitmen yang telah dibuat kemarin, bukan hanya sekedar komitmen omong kosong yang akhirnya diingkari sendiri. Dan semoga semoga semoga aku bisa benar-benar ikhlas, semoga usahaku membuahkan hasil.
Ampuni aku yang masih menyimpan amarah, ampuni aku yang masih ingin melakukan protes atas apa yang terjadi, ampuni aku atas segala salahku. Semoga waktu segera menyembuhkan segala rasa yang ada saat ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar