sakit hati ? setiap orang pernah jatuh dan merasakan bagaimana sakitnya dan merasakan betapa sulitnya untuk menyembuhkannya.
terkadang sakit hati itu meninggalkan bekas luka yang berubah menjadi sebuah kebencian, lalu bergeser menjadi rasa ingin balas dendam untuk membuat orang yang telah menyebabkan sakit hati itu merasakan apa yang kita rasakan
itu wajar, normal. karena saat ini aku pun sedang berada di fase itu. sakitnya memang sudah tidak terlalu terasa dan tidak lagi menjadi bagian dari beban pikiran karena memang saat ini ada hal lain yang jauh jauh dan jauuuhhhh lebih perlu untuk dipikirkan.
tapi namanya manusia, penyakit hati itu selalu ada. aku pun hingga detik ini terkadang masih bertanya-tanya, alasan mendasar untuk tetap bertahan dengan orang yang sudah menorehkan luka yang sama berulang kali. apa aku bodoh ? mungkin, tapi rasanya tidak terlalu ~
aku bertahan, mungkin sebagian memang karena masih ada 'rasa' yang semuanya sudah tidak lagi sama pastinya. yang seharusnya dipertanyakan adalah rasa apa yang saat ini bersemayam di dalam hati ini ?
bukan hanya rasa cinta atau sayang yang membuatku memutuskan untuk bertahan. pernah sesekali bahkan menjadi sering akhir-akhir ini, untuk membuktikan bahwa aku mampu untuk berdiri, menguatkan diriku sendiri bahwa aku bisa bertahan dalam situasi yang sudah di setting untuk berubah total. dan lagi, terkadang muncul pikiran jahatku untuk membuatmu merasakan apa yang aku rasakan. mengangkatmu setinggi langit ke tujuh lalu membantingmu jatuh ke titik terendah dalam hidupmu. jahat kan ? iya jahat memang, siapa bilang aku baik ~
ada yang bilang kalau cinta dan benci itu bedanya tipis kan ? ya ini buktinya. awalnya memang cinta, lalu perlahan bergeser ke arah benci. bukan inginku untuk belajar membenci, tapi situasi dan kondisi yang kamu ciptakan sendiri yang secara perlahan-lahan mengajarkanku untuk membencimu.
akankah nantinya masih ada cinta yang tersisa jika benci ini terus menguasai diri ? entahlah, hanya waktu yang akan menjawabnya ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar