Jomblo. Sebuah kata yang kadang jadi agak mengerikan untuk sampai ke
gendang telinga seseorang. Seakan menjadi seorang jomblo adalah suatu musibah
besar yang mengancam kelanjutan hidup manusia.
Akan tetapi, saya melihat sebuah sisi lain dari mereka yang diluar sana
menyandang status jomblo. Jujur dan sejujurnya dari lubuk hati saya yang
terdalam, saya terkadang iri pada mereka. Kenapa ? karena saya melihat mereka
yang menjadi seorang jomblo sebenarnya mungkin sedang berada dalam lindungan
dan dekapan Allah, karena mereka mungkin sedang dimuliakan oleh Allah.
Kenapa saya mampu berkata seperti itu ? karena sesungguhnya saat ini saya
tidak sedang menyandang status tersebut selama hampir 3,5 tahun terakhir ini
dan setelah sekian tahun berlalu menghabiskan waktu dengan orang yang masih
sama, beberapa waktu terakhir ini entah apa penyebabnya saya mulai dihantui
perasaan galau. Bukan perasaan galau yang mungkin sekarang terlintas di pikiran
banyak orang yang saya rasakan saat ini, tetapi sebuah perasaan galau karena
merasa dihantui oleh perasaan bahwa apa yang saya jalani selama ini adalah
suatu hal yang kurang tepat. Entah sudah berapa banyaknya dosa yang saya timbun
hanya karena sebuah hal sepele yang mungkin juga saya tidak sadari bahwa saya
sedang melakukan sebuah dosa. Belum lagi kini ketika saya tahu bahwa saya belum
memiliki kemantapan hati untuk segera menghalalkan apa yang telah saya jalani
ini, dan saya justru menginginkan hal lain yang ingin saya kejar dan usahakan
lebih dahulu. Bahkan target saya untuk menjalani sebuah kehidupan dibawah
ikatan sebuah pernikahan masih dapat dibilang lama, sekitar 3-4 tahun dari
sekarang. Lalu pada akhirnya saya hanya mampu dibayangi sebuah pertanyaan yang
sering melintas dalam pikiran, “apakah saya akan terus menjalani ini untuk 7-8
tahun dengannya hingga akhirnya saya menjadi halal baginya, begitupun dia ?”
dan saya tidak pernah mampu menjawabnya dengan sebuah kepastian, yang saya tahu
jika hal semacam ini terus menerus terjadi, maka entah akan menjadi setinggi
apa gunungan dosa yang saya tabung L