-->

Minggu, 02 November 2014

Pilihan Hidup

Ketika pola pikir dalam menjalani sebuah kehidupan perlahan berubah, mungkin saat itulah yang akan menjadi suatu titik balik dalam kehidupan seseorang. Mungkin itulah saatnya untuk merubah apa yang selama ini telah dijalani. Mungkin itulah saatnya untuk berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk. Hidup itu pilihan, dan saat itulah mungkin waktu yang tepat untuk menentukan pilihan hidup jangka panjang.

Begitu pula dengan pola pikir saya yang mulai diubah secara perlahan oleh seseorang. Seseorang yang mungkin secara tidak langsung memiliki pengaruh kuat atas apa yang saya jalani. Seseorang yang mempengaruhi pola pikir saya setelah kedua orang tua dan keluarga saya sendiri.

Entah bagaimana bisa orang yang baru saja masuk ke dalam kehidupan saya, justru mampu memberikan pengaruh semacam itu.

Tapi sejujurnya saya mulai bersyukur perlahan-lahan setelah menyadari bahwa pilihan hidupnya justru mulai membawa saya ke jalan yang lebih lurus.

Sedikit flashback ke kondisi 1 bulan yang lalu, ketika saat itu dia lebih memilih untuk memutar jalannya ke arah lain, dengan segala alasannya yang saat itu agak sedikit sulit saya terima. Seiring berjalannya waktu, perlahan tapi pasti ketika kondisi hati saya sudah mulai mereda dan terasa lebih tenang, saya mulai mampu untuk lebih membuka diri sekedar untuk mencoba lebih memahami maksud dari segala pilihannya saat itu.

Jumat, 10 Oktober 2014

Cermin ~

Saya ingin bersyukur karena Allah telah menguatkan saya untuk mampu berdiri kembali diatas ketidaknyamanan yang sempat menghantui. Saya bersyukur karena Allah membantu untuk mengangkat sedikit demi sedikit perasaan sedih yang sempat menggelayuti dalam hati dan saya bersyukur untuk segala kebesaran Allah yang mampu menguatkan saya.

Pada akhirnya saya mulai berpikir, mungkinkah ini karma ? atau lebih baiknya saya sebut sebagai bentuk teguran dari Allah atas apa yang pernah terjadi di masa lalu. Saya tidak tahu, hanya mungkin saja iya ~

5 tahun yang lalu, itu pertama kalinya saya mencoba untuk menjalin hubungan yang lebih dari hanya sekedar teman dengan seorang lawan jenis, sebut saja A. Pada saat itu rasanya adalah masa-masa menjadi seorang ababil. Hampir 1 tahun saya menghabiskan waktu bersama dengan A, lebih tepatnya 1 tahun kurang 10 hari sebelum akhirnya kami benar-benar berpisah. Bukan suatu perjalanan yang mulus untuk kurun waktu hampir 1 tahun, berkali-kali entah berapa kali pastinya putus nyambung terjadi dan tidak jarang itu terjadi karena saya. Berbagai alasan mulai dari alphabet a-z mungkin pernah saya utarakan hingga pada akhirnya saya lebih memilih untuk menunggu hingga si A yang memutuskan untuk berpisah karena saya pikir akan lebih baik jika si A yang meminta, karena saya tidak harus menanggung beban karena memutuskan terlebih dahulu. Jujur, saya senang setelah apa yang saya tunggu akhirnya datang. Ah, saya kejam, sangat.

Selasa, 30 September 2014

Hai, masalah besar ! :)

Tak terasa ternyata sudah 1 minggu berlalu, tenyata waktu memang bergulir dengan begitu teramat sangat cepat, hingga terkadang rasanya segala sesuatu yang baru saja terjadi, ternyata sudah berlalu dalam hitungan hari bahkan minggu, juga bahkan tahun.

Waktu adalah hal yang sangat berharga dalam hidup, karena waktu tidak dapat diputar ulang, dipercepat maupun diperlambat. Oleh karena itu, setiap detik adalah sesuatu yang berharga untuk hanya sekedar dilewati dengan hal-hal yang tiada berguna, termasuk berlarut-larut dalam kesedihan.

Tapi, jika saya bilang saya tidak sedih, itu bohong. Jika saya bilang saya tidak merasa sakit, itu pun jelas bohong. Jika saya bilang saya tidak merasa kehilangan, itu adalah sebuah kebohongan. Jujur, saya melalui semua fase itu, bahkan hingga mencapai puncaknya dan saya merepresentasikan semua itu dalam bentuk amarah dan tangisan.

Adakah orang yang siap dengan kehilangan ? Saya rasa tidak ada. Selalu ada duka yang mengiringi sebuah perpisahan, agaknya hal tersebut sudah sepaket dengan perasaan suka yang datang mengiringi sebuah pertemuan.

Jumat, 26 September 2014

Perubahan

Menemukan sebuah kenyamanan akan suatu hal baru bukanlah perkara yang termasuk mudah. Ketika sudah berdiam dalam zona nyaman, rasanya pasti tidak ingin keluar dari dalamnya dan itulah tantangan besar yang harus dihadapi oleh manusia dalam hidupnya, keluar dari zona nyaman untuk mencoba hal baru dan menemukan zona nyaman yang baru. dan itu pun terjadi pada saya.

Mencoba keluar dari zona nyaman yang sudah sangat nyaman sebelumnya untuk mencoba hal baru, selalu beresiko untuk merasa "risih" di awal mulanya. yang mulanya merasa begitu nyaman dengan celana jeans dan kaos atau kemeja dilengkapi sebuah jilbab segi empat ala kadarnya kemudian mencoba untuk mengubah penampilan perlahan adalah sebuah tantangan untuk diri sendiri.

Belajar menanggalkan celana jeans sesekali, dan kemudian menggantinya dengan rok kain panjang yang harus dilengkapi dengan legging rasanya agak ribet. Belum lagi kesulitan untuk memadu padankan antara rok panjang dan atasan rasanya jauh lebih ribet. Memadukan warna dan jenis atasan yang akan digunakan sebelum pergi berangkat ke kuliah, yah mungkin saya sendiri yang bisa dibilang “rempong”. Tapi ya begitulah saya, tidak suka melihat penampilan sendiri terlihat aneh dengan berpakaian yang tidak match satu sama lain. Alhasil, setiap akan pergi kemanapun, scanning isi lemari adalah hal yang wajib dilakukan.

True Love

Perasaan sayang ini terasa begitu luar biasa besarnya tapi saya yakin, perasaan ini tidak lebih besar dari yang mereka miliki untuk diberikan kepadaku. Saya cengeng, dan begitu lemah setiap kali harus menuliskan sesuatu tentang mereka. Saya tidak pernah mampu menahan air mata ketika harus merasakan rindu untuk berjumpa dengan mereka. Bahkan sekedar hanya mengingat mereka pun, mengingat betapa sayangnya mereka kepadaku selalu membuatku meneteskan air mata.

Iya, mereka yang menempati tempat teratas dalam hidupku. Mereka lah segalanya, mereka lah prioritas paling utama dalam hidupku. Mereka lah semangatku untuk melakukan terbaik, semata-mata hanya untuk menyenangkan, membahagiakan dan membanggakan mereka dengan hal-hal kecil yang dapat saya lakukan.

Saya tidak pernah tahu harus bagaimana membalas semua yang telah diberikan mereka selama ini untukku selain hanya dengan membuat mereka bahagia. Itu pun rasanya tidak akan pernah cukup.

Mereka adalah anugerah terindah yang diberikan Allah dalam hidupku J

Sabtu, 16 Agustus 2014

Kebersamaan :)

Dalam sebuah kehidupan yang selalu dan akan selalu terus berputar, tidak ada hal yang akan dapat terulang lagi dengan sama persis. Segala sesuatu terus berubah seiring berjalannya waktu. Hingga setiap memori yang terjadi dalam hidup entah itu menyenangkan maupun menyedihkan akan selalu terekam jelas di dalam memori otak seorang manusia.

Layaknya sebuah kodrat kehidupan yang normal, setiap manusia selalu memiliki teman hidup. Tidak mungkin ada manusia yang mampu hidup sendirian tanpa keluarga, tanpa teman satu pun. Begitu pula dengan diriku.
Ketika sebuah kebersamaan itu rasanya begitu sangat berarti dan sangat dinanti-nanti kehadirannya, tetapi akan begitu dengan cepatnya berlalu begitu saja.

5 tahun yang lalu, kami dipertemukan oleh sebuah ketidaksengajaan yang telah diatur oleh Allah yang diawali dengan rasa ketidaknyamanan yang sama-sama hadir dalam benak masing-masing pada mulanya hingga akhirnya kami merasa senasib sepenanggungan.

Sebuah ketidaksengajaan mengajarkan kami untuk hampir selalu bersama-sama setiap saat setiap waktu. Hampir kemana pun tidak terpisah. Hingga terkadang ketika kami sedang dalam kondisi tidak full team, selalu ada yang menanyakan salah satu dari kami.

Senin, 11 Agustus 2014

Proses

Belakangan ini, setiap kali berseluncur di sosial media (read : facebook) hampir selalu ada berita tentang “Jilboobs” yang sedang begitu hangatnya muncul di beranda. Jika ada yang belum tahu apa itu jilboobs, silakan saja dibaca sendiri disini yaa. Saya tidak sedang ingin membahas tentang itu.

Bukan berniat untuk menyoroti mereka yang disebut jilboobs itu, tetapi lebih ingin menyoroti mereka yang terkadang berkomentar pedas di sosial media. Terkadang, bahkan sering muncul komentar-komentar yang menghujat para jilboobs itu, yang mungkin dapat menimbulkan rasa sakit hati bagi mereka yang merasa tersindir saat membaca komentar pedas yang bermunculan.

Saya hanya ingin sekedar bercerita sesuatu tentang jilboobs yang berkaitan dengan diri saya sendiri.

Saya sudah dikenalkan untuk mengenakan jilbab semenjak saya duduk di bangku SD karena memang saya sekolah di SD islam dan semenjak saat itu pula, saya terbiasa mengenakan jilbab karena memang sudah dibiasakan sejak kecil.

Minggu, 10 Agustus 2014

Ramadhan (4)

Tahun ini, 2014. Ah ini sudah kali ke 4 aku menjalani ramadhan di perantauan. Kali ini aku sudah menjadi mahasiswa tingkat 3 yang sedang dalam masa transisi menuju mahasiswa (T)ingkat (A)khir yaitu tingkat 4.

Tahun ini ramadhan ku disambut dengan datangnya UAS dan seperti biasa, selalu diikuti dengan adanya gunungan project yang menanti selepas UAS. Tapi kali ini bukan hanya sekedar hal biasa yang terjadi.
Tahun ini ramadhan ku sungguh disibukkan dengan berbagai macam hal yang berhubungan dengan akademik.

Iya, ramadhan kali ini habis untuk menyelesaikan project, dan yang paling menyita waktu adalah serangkaian proses menuju sebuah awal babak baru dalam kehidupan untuk menyambut sebuah masa depan yang sudah semakin dekat.

Iya, aku sudah mulai dihadapkan pada sebuah kenyataan untuk menghadapi TA. Sebuah awal proses untuk dapat membuka pintu gerbang menuju sebuah sebuah proses panjang di dalamnya yang nantinya bertujuan untuk menemukan sebuah pintu gerbang berikutnya yang terhubung ke Graha ITS – wisuda.

Ramadhan (3)

Ramadhan kali ketiga di perantauan, di tahun 2013. Kala itu, aku berada di masa transisi dari mahasiswa tingkat 2 yang akan dengan segera menjadi mahasiswa tingkat 3. Ramadhan saat itu, tidak lagi dilalui pada saat liburan karena memang sesungguhnya liburan di PENS itu seakan hanya mitos #eh ><

Ramadhan hari pertama pun harus dilewati dengan menjalani UAS hari terakhir. Dan perlu diketahui bahwa, penderitaan setelah UAS masih begitu teramat sangat panjang sekali.

Dari tahun ke tahun, nyatanya semakin banyak amanah yang menanti di setiap ramadhan tiba. Saat itu, aku harus kembali merelakan kehilangan suasana ramadhan di rumah sendiri.

Bagaimana mungkin aku bisa menghabiskan ramadhan dirumah, ketika saat itu setiap hari Senin – Jumat aku harus pergi ke PT. PAL untuk menjalani KP (Kerja Praktek) , belum lagi serangkaian project kuliah yang sudah senantiasa melambai-lambai hingga terkadang harus memaksaku bolos dari tempat KP , dan satu lagi, tanggung jawab untuk membimbing staff muda yang sekaligus merangkap sebagai SC dalam mengonsep kegiatan pengaderan jurusan.

Ramadhan (2)

Tahun 2012, itu kali kedua aku harus melewati Ramadhan di Surabaya (lagi). Masih “agak” eman sebenarnya pada saat itu, ketika harus merelakan jatah liburan semester genap yang bertepatan dengan puasa Ramadhan dibabat habis oleh berbagai macam hal di Surabaya.

Kali itu, bukan lagi perkara kewajiban menjadi maba untuk mengikuti serangkaian kegiatan OMB lagi. Tapi beralih peran. Jika sebelumnya harus disibukkan dan dipaksa untuk tetap berada di Surabaya karena menjadi peserta, lalu tahun 2012 kemarin, berganti posisi menjadi panitia.

Lengkap sekali saat itu, menjadi panitia OMB yang kebetulan mendapatkan amanah menjadi IC (Instructor Committee) Disiplin dan juga menjadi panitia kegiatan pengaderan di jurusan sendiri yang kebetulan mendapatkan amanah menjadi SC (Steering Committee).

Lumayan lah yaa rasanya merangkap di 2 kepanitiaan saat itu. Membagi adil keduanya bukan perkara yang mudah. Remuk redam kadang rasanya tubuh ini ketika harus lari kesana dan kemari agar keduanya bisa berjalan selaras.

Senin, 28 Juli 2014

Ramadhan (1)

Melewati bulan ramadhan di Surabaya, sudah ku mulai sejak 3 tahun yang lalu, tahun 2011. Aku masih begitu ingat saat itu tanggal 1 ramadhan bertepatan jatuh pada tanggal 1 Agustus, dan di hari itulah aku memulai sebuah hidup yang baru. Melakukan prosesi pindahan dari rumah ke kos, belajar untuk hidup jauh dari orang tua dan dituntut untuk menjadi mandiri.

Ramadhan saat itu, begitu menyebalkan awalnya bagiku. Saat itu aku masih seorang maba – mahasiswa baru. Kondisi kos begitu sepi, hanya ada segelintir orang yang masih bertahan di kos entah untuk apa. Tapi yang pasti, aku benci harus berputar mencari makan untuk sahur saat itu.

Layaknya seorang maba pada umumnya, saat itu aku merasa homesick berat ! padahal hanya 15 hari totalnya aku berada di Surabaya saat itu.

Tapi sungguh Ramadhan saat itu, meski hanya 15 hari, aku merasakan sebuah kehangatan keluarga baru.

Selasa, 22 Juli 2014

Masih tetap kamu {}

Semenjak hari itu, 2 Juni 2014, rasanya hidupku berubah, berubah cukup drastis. Sejak hari itu bahkan aku baru menyadari ada banyak sisi dalam diriku sendiri yang aku bahkan tidak mengetahuinya selama ini.

Ternyata melewati masa galau itu sama sekali tidak mudah, melewati hari dengan segala bentuk gejolak hati yang terjadi, melawan segala macam rasa sedih yang hampir setiap saat setiap waktu hinggap tanpa peduli situasi dan kondisi, meredam segala macam rasa kecewa yang menyinggahi dan berbagai macam rasa lain yang tiada henti saling berkecamuk dalam hati.

Sejak hari itu, aku baru sadar bahwa aku terlalu rapuh. Selama ini aku selalu merasa baik-baik saja. Sungguh aku merasa aku yang paling bahagia karena memilikimu. Selama bersamamu, dalam kurun waktu 33 bulan lebih, jarang rasa galau datang menghampiri, meskipun pasti pernah merasakannya walau sesekali. Tetapi sungguh perjalananku bersamamu terasa begitu indah dan menyenangkan.

Sejak hari itu, aku baru sadar bahwa aku memang terlalu mencintaimu dan baru kali ini aku merasakan jatuh cinta yang terlalu dalam seperti ini. Aku merasakan rasa nyaman yang luar biasa selama ini. Aku mendapatkan kasih sayang yang tidak pernah kurang darimu. Dan aku rasanya mendapatkan segalanya darimu.

Minggu, 20 Juli 2014

Pe Ha Pe ~

Pernah dengar namanya php ? bukan php bahasa pemrograman web yang dibahas disini. Ini bukan tulisan yang akan membahas sesuatu yang berhubungan dengan hal semacam itu. Php yang saya maksudkan disini adalah pemberi harapan palsu.

Iya, saya ingin meluapkan sesuatu, meluapkan rasa yang menumpuk di dalam hati, sesuatu yang berhubungan dengan php. Entah saya yang sedang dalam kondisi sensitif atau bagaimana, silakan di asumsikan sendiri.

Tapi jujur, kalau mau dibilang jengkel, iya sangat. Awal bulan lalu, ada pengumuman yang mengutarakan bahwa mulai besok, tanggal 21 Juli akan ada sidang TPPA. Awalnya, saya biasa saja, meskipun itu memang sudah h-7 hari raya. Ambil positifnya saja mulanya, mungkin dengan menjalani sidang sebelum hari raya, akan sedikit lebih meringankan beban dengan tidak terus kepikiran sidang di hari raya. Segala persiapan sudah mulai dilakukan jauh-jauh hari. Mulai dari lembur proposal, lari kesana sini demi bimbingan, perjuangan meminta tanda tangan pembimbing, revisi proposal berkali-kali hingga pada akhirnya merasakan printer harus rusak di saat genting seperti itu. Dan semua itu dilakukan di tengah menjalani ibadah puasa ramadhan.

Rabu, 16 Juli 2014

Cinta dan Benci

sakit hati ? setiap orang pernah jatuh dan merasakan bagaimana sakitnya dan merasakan betapa sulitnya untuk menyembuhkannya.


terkadang sakit hati itu meninggalkan bekas luka yang berubah menjadi sebuah kebencian, lalu bergeser menjadi rasa ingin balas dendam untuk membuat orang yang telah menyebabkan sakit hati itu merasakan apa yang kita rasakan

itu wajar, normal. karena saat ini aku pun sedang berada di fase itu. sakitnya memang sudah tidak terlalu terasa dan tidak lagi menjadi bagian dari beban pikiran karena memang saat ini ada hal lain yang jauh jauh dan jauuuhhhh lebih perlu untuk dipikirkan.

Tak Akan Menyerah

Ternyata mengobati hati yang pernah terluka itu bukan perkara mudah. 1 bulan lebih berlalu, nyata nya bekas luka itu masih cukup jelas bersisa dalam hati. Ternyata selama ini aku hanya sekedar menyisihkannya, mencoba untuk menyingkirkan luka itu, mengabaikannya seolah sudah musnah. Tetapi kenyataannya, luka itu masih sesekali hadir, bahkan ada yang dengan teganya mencoba membukanya kembali, entah secara sengaja maupun tidak.

Ternyata hatiku belum sepenuhnya kuat, meskipun aku sudah mulai sedikit mampu untuk menerima kenyataan jika ada yang harus membahasnya dalam bentuk candaan. Tetapi potongan hati yang sempat hancur itu belum sepenuhnya kembali utuh. Ada beberapa bagian yang masih hilang.

Aku hanya harus terus bertahan, menyingkirkannya pelan-pelan hingga akhirnya benar-benar lenyap dan hati ini kembali menjadi utuh lagi. Aku hanya harus terus menguatkan diriku sendiri, meyakinkan diri sendiri bahwa aku mampu, aku bisa.

Selasa, 08 Juli 2014

cerita dibalik Ramadhan

tahun 2014, ini sudah jadi tahun yang ke 4 bagiku untuk melewati bulan Ramadhan di perantauan (lagi). sudah bukan hal yang aneh jika harus menghabiskan waktu sahur dan berbuka sendirian, tanpa ada orang tua. bukan hal yang aneh pula jika harus pergi ke masjid untuk sholat taraweh juga sendirian.

meskipun ini sudah menjadi kali ke empat, tetap saja ada yang berbeda di tahun ini. entah aku baru saja menyadarinya atau bagaimana, tetapi ini kali pertama aku mengikuti sholat taraweh berjamaah di masjid, dan hampir setiap harinya mendapatkan tempat di shaf paling depan. 3x Ramadhan sebelumnya, aku selalu saja merasa cukup puas berada di barisan shaf diluar masjid, lebih tepatnya di halaman masjid karena yaaa aku pikir di bagian dalam sudah penuh.

ternyata, baru tahun ini aku sadar bahwa pikiranku keliru karena sesungguhnya selama ini shaf di dalam masjid itu masih begitu banyak tersisa, karena orang-orang lebih mendahulukan untuk mengisi shaf di halaman masjid meskipun mereka tahu bahwa di bagian dalam masih ada tempat.

Minggu, 06 Juli 2014

Syukur ~

Manusia memang makhluk Tuhan yang akan selalu saja merasa kurang sekalipun sudah mendapatkan segala hal yang diinginkannya. Manusia memang makhluk Tuhan yang diciptakan dengan segala kodratnya yang akan selalu menuntut untuk mendapatkan suatu hal yang lebih dan lebih lagi.

Terkadang, manusia tidak mampu disadarkan hanya dengan kata-kata untuk membuat mereka sadar bahwa mereka telah mendapatkan hal-hal baik di hidupnya dan menghentikan mereka mengeluh atas apa yang terjadi di dalam hidupnya.

Iya, begitulah daur hidup seorang manusia. Selalu saja diselingi rasa kurang bersyukur, hingga terkadang Tuhan memberikan cambuk yang luar biasa untuk manusia-manusia seperti itu dengan membuat mereka merasakan kehilangan atas apa yang telah dimilikinya lalu membiarkan rasa sesal menyesaki dada mereka.

Terkadang hanya dengan cara itu, manusia akan sadar betapa berharganya apa yang telah mereka miliki selama ini, betapa kurang bersyukurnya mereka atas apa yang telah di anugerahkan Tuhan kepadanya hingga selalu menuntut untuk mendapatkan sesuatu yang lebih.

Jumat, 13 Juni 2014

Kamu :))

rasanya menuliskan segala sesuatu tentangmu tak akan pernah ada habisnya. bahkan rasanya waktu 3 tahun mengenalmu pun masih belum cukup.
kamu, orang pertama dari 3 orang lainnya yang mampu meluluhkan segalanya.
kamu, orang pertama yang mampu mengajarkan banyak hal dengan caramu.
kamu, meskipun bukan seorang yang sempurna, tetapi kamu masih jadi yang terbaik yang pernah ku miliki.
kamu, dengan segala kelebihan kekuranganmu selalu mampu membahagiakanku dengan berbagai caramu.
kamu, bukan orang yang sebenarnya selalu romantis dengan segala macam pujian dan rayuan yang keluar dari bibirmu hanya untuk sekedar menyenangkan hatiku.
kamu, yang selalu mampu membawaku terbang tinggi hingga langit ke tujuh dan juga selalu mampu kembali menjatuhkanku hingga titik terendah dalam hidupku.

Minggu, 08 Juni 2014

untitled ~

Allah, boleh saya iri ? maaf jika seharusnya memang tidak boleh dilakukan, tetapi hati tidak bisa dibohongi. ada rasa iri yang terselip melihat mereka. iya, mereka yang masih setia untuk selalu ada menghadapi segala bentuk rintangan bersama-sama. saya iri terhadap mereka yang memutuskan untuk memulainya bersama dan masih tetap setia dengan janjinya untuk tidak saling meninggalkan di saat tersulit sekalipun. saya iri terhadap mereka yang merasakan jatuh bangun dari keterpurukan bersama-sama. saya iri terhadap mereka yang tidak berhenti memberikan dukungan satu sama lain saat salah satu terjatuh. saya iri terhadap mereka yang tidak berusaha mengkhianati janji yang diucapkannya sendiri. ah yaaa saya terlalu banyak iri.

maafkan lah Allah, sudah 1 minggu berlalu sekalipun, masih tersisa berbagai rasa yang berkecamuk dalam hati yang sekalipun sudah diungkapkan dalam bentuk apapun, masih tidak mengurangi besarnya rasa sakit dan kecewa yang diterima. bukan saya tidak yakin kalau saya bisa, tetapi menghilangkan segala bentuk memori yang ada di dalam pikiran itu yang tidak mudah. seandainya saja mantra obliviate dalam film Harry Potter benar-benar ada dan nyata untuk bisa digunakan, mungkin saya sudah menggunakannya untuk menarik segala bentuk memori yang tidak ingin saya ingat lagi.

Kamis, 05 Juni 2014

dibalik sesimpul senyum :)

Masih sering terngiang-ngiang bagaimana keadaan yang dulu, saat aku sering sekali menerima pertanyaan yang sama berulang-ulang kali dari mereka. Pertanyaan yang selalu saja dilontarkan dengan nada bercanda, yang tak pernah sekalipun aku permasalahkan, bahkan aku tanggapi. selalu hanya ada lemparan senyum saat mendengar pertanyaan macam itu. tapi siapa yang menyangka, apa yang dipertanyakan dahulu oleh mereka, kini sudah terjawab, dan sudah menjadi kenyataan. dan masih saja aku menyimpan semua itu dibalik sesimpul senyum yang masih selalu berhasil mengecoh semua orang di sekitar, dan selalu berhasil membuat orang lain berfikir aku masih baik-baik saja, aku masih sama dengan aku yang kemarin.
aku tak pernah senang membagi urusan pribadi yang sedang aku rasakan ke orang lain. siapapun itu. tak ada yang cukup mampu aku percaya untuk menceritakan segala keluh kesahku. entah sejak kapan aku berubah menjadi seorang dengan pribadi yang tak suka bercerita. entah sejak kapan aku berubah menjadi seorang yang senang memendam apa yang aku rasakan sendirian.
menyimpan semuanya sendirian tidak selalu memberatkan pikiran. aku justru merasa lebih tenang menyimpannya dalam hati, cukup hanya aku dan Allah yang tau apa yang sedang terjadi. terkadang aku merasa dengan menceritakan apa yang sedang dialami pada orang lain justru hanya menambah beban dalam diri. siapa yang bisa menjamin bahwa konsumsi pribadi yang sudah terlanjur diceritakan tersebut tidak akan menyebar ke banyak orang yang kemudian berubah menjadi konsumsi publik ? mulut manusia siapa yang bisa dipercaya ? ~

Rabu, 04 Juni 2014

Harapan ~

Yang terlihat kuat diluar belum tentu dalamnya sekuat yang terlihat. Siapa yang tau kalau ternyata dalamnya sudah rapuh, lapuk dan hampir hancur? Tidak ada yang tau ~
Aku pun tidak sekuat apa yang selalu dilihat banyak orang dari luarnya. Tapi rasanya aku juga tidak serapuh apa yang terbayangkan. Hanya saja merasa sedih pasti pernah dirasakan oleh setiap orang, sekuat apapun orang itu, termasuk aku pada saat ini. Memang tidak begitu terasa aura sedih dalam diri, tapi tak dapat dipungkiri dalam hati terkadang sesekali masih ada rasa tidak percaya, masih terbesit rasa belum sepenuhnya ikhlas, masih tersisa rasa ‘eman’, masih tersimpan amarah yang tak terungkapkan, masih tertimbun rasa kecewa dan berbagai rasa yang lain. Sungguh aku membenci satu kata itu yang sudah dua kali ini diucapkan. Satu kata yang hanya akan diucapkan oleh sekumpulan ababil ! Satu kata yang tidak bermakna bagiku, lebih tepatnya sekedar bermakna klise. Satu kata yang terucap hanya untuk menutupi satu kata lain yang merupakan kata aslinya. Kalau harus ada yang menanyakan “kenapa?” padaku suatu hari nanti, aku hanya akan menjawab “jangan meminta jawabannya padaku”. Sungguh aku tak mau menceritakan apapun kepada siapapun secara lisan karena itu hanya akan membuka lebar-lebar semua rasa yang sudah berusaha untuk ditutup.

Senin, 02 Juni 2014

Tak Lagi Sama

 Hello my friend we meet againIt's been awhile where should we beginFeels like foreverWithin my heart a memoryA perfect love that you gave to meOh I rememberWhen you are with meI'm freeI'm carelessI believeAbove all the others we'll flythis brings tears to my eyesMy sacrificeWe've seen our share of ups and downsOh how quickly life can turn aroundIn an instantIt feels so good to reuniteWithin yourself and within your mindLets find peace there
Creed – My Sacrifice
Yang diatas itu hanya sekedar penggalan lirik lagu, yang sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan apa yang akan tertuangkan dalam tulisan ini. Oke, sedikit curhat yaa, hari ini rasanya lelah sekali. Lelah pikiran, fisik, dan hati. Bukan apa-apa, tugas yang rasanya bagiku sulit sekali dan harus di kumpulkan besok pagi jam pertama dengan dosen yang dikenal cukup “killer” sudah cukup menghantui. Salah sendiri sih sebenarnya, kenapa harus SKS (Sistem Kebut Semalam) macam ini, tapi yasudahlah apa daya kalau sudah jadi kebiasaan begini dan apa daya juga kalau nasi sudah menjadi bubur ~

Minggu, 01 Juni 2014

H I J A B :))

malam ini entah kenapa rasanya sudah sangat gatal sekali tangan ini ingin menuliskan sesuatu yang sudah terpikirkan dari beberapa hari yang lalu, menuliskan sesuatu hal yang sebelumnya tidak pernah dituliskan. menuliskan sesuatu yang berhubungan dengan agama. segala hal yang berhubungan dengan agama, bukanlah hal yang begitu mudahnya untuk diungkapkan ke dalam tulisan, karena sedikit saja berpendapat yang memang itu menyimpang, akan cukup fatal akibatnya.

disini, saya hanya ingin menuliskan sedikit tentang pendapat saya sendiri. hanya sekedar berpendapat, bukan berarti saya lebih baik dari apa yang saya tuliskan dan bukan berarti pula saya tidak pernah melakukan hal-hal yang terdapat dalam tulisan saya ini, dan yang jelas bukan berarti pula tersimpan niat untuk memojokkan berbagai pihak. well, remember, it's just my opinion. if anyone who read this article don't agree with my opinion, it's no problem. give your opinion about this article, I'll accept it happily :)

langsung ke poinnya, sedikit ingin membahas tentang HIJAB. do you know anything about hijab ? I believe that everyone know it very well. hanya saja, hijab seperti apa yang dipahami oleh setiap orang, mungkin tidaklah sama. awalnya, hijab dalam pemikiran saya adalah suatu cara mengenakan jilbab dengan trend mode masa kini. tapi ternyata lama kelamaan, sedikit membaca artikel-artikel yang di share oleh berbagai teman di social media, akhirnya saya paham, bahwa hijab bukanlah perkara model berjilbab modern dengan berbagai macam bentuk yang begitu rumit. bukan sama sekali, sungguh itu SALAH besar. hijab adalah perintah Allah, perintah untuk menutup auratnya. saya sendiri pun bukanlah orang yang selalu benar dan selalu ada di jalan Allah, saya sadar bahwa saya juga pernah salah. saya pernah mengenakan

Selasa, 27 Mei 2014

the most beautiful memories with you :))

hei kalian, iya kalian. kalian yang menjadi salah satu bagian hidup terbaik yang pernah ku miliki. kalian yang menjadi salah satu bagian hidup yang ku sayangi. kalian yang menjadi salah satu hal terindah yang masih sering ku rindu. kini pun aku masih merindu pada kalian, merindu saat-saat yang tak mungkin terulang kembali, saat-saat berharga yang hanya akan terjadi sekali seumur hidup, iya hanya sekali, dan itu sudah terlewati. apa kabarnya kalian ? kalian yang saat ini sudah tersebar di berbagai penjuru pulau jawa, entah jawa timur, tengah, maupun barat. semoga kalian semua tetap baik-baik saja, semoga kalian masih tetap dibawah lindungan Allah :))

masih sangat jelas rekaman memori 5 tahun yang lalu. saat kenaikan kelas, memasuki tahun ajaran baru. dengan sebuah kelas baru, pengelompokkan kelas IPA dan IPS dan kudapati namaku tercantum dalam daftar siswi kelas IPA 1. sebenarnya bukan itu yang jadi pusat perhatianku, tapi nama-nama lain yang tertera dalam 1 lembar kertas yang sama denganku. dan jujur saat itu rasanya sudah mirip sekali dengan shock terapi saat melihat daftar nama yang 'akan' menjadi teman hidup selama 2 tahun ke depan sampai ijazah berada di tangan. terbayang sesuatu yang 'mengerikan' saat itu, hingga membuat semuanya terasa dilakukan setengah hati. awalnya hampir semua belum terbiasa dengan atmosfer baru yang memang sudah jadi kenyataan yang mau tak mau memang harus diterima. hampir semuanya masih terbiasa bergerombol dengan teman lama, teman di kelas sebelumnya yang memang sudah lebih dahulu menjalani hidup bersama selama 1
tahun sebelumnya. dan hal itu berlangsung cukup lama, hingga lama-kelamaan, yang mulanya terpecah dalam bentuk kelompok-kelompok kecil, entah bagaimana ceritanya, kelompok-kelompok itu mulai melebur secara perlahan, membentuk kelompok-kelompok yang lebih besar lagi hingga tanpa disadari, rasa nyaman mulai hinggap dalam diri, sampai akhirnya 2 tahun berlalu dengan penuh kenangan, penuh cerita lika liku kehidupan anak SMA, dan segalanya yang tak lagi mampu terungkapkan.

Senin, 26 Mei 2014

Semua Tak Sama

" Dalam benakku lama tertanam
Sejuta bayangan dirimu
Redup terasa cahaya hati
Mengingat apa yang telah kau berikan
Waktu berjalan lambat mengiring
Dalam titian takdir hidupku
Cukup sudah aku tertahan
Dalam persimpangan masa silamku
Coba tuk melawan getir yang terus kukecap
Meresap ke dalam relung sukmaku
Coba tuk singkirkan aroma nafas tubuhmu
Mengalir mengisi laju darahku
Semua tak sama, tak pernah sama
Apa yang kusentuh, apa yang kukecup

saat yang terpendam seharusnya diungkapkan ~

Ketika muncul suatu pikiran jahat dalam otak, entah ini jahat untuk diriku sendiri atau justru jahat untuk dirimu, tak jarang rasanya aku ingin merealisasikannya. Karena sesuatu yang terpendam, selamanya hanya akan menimbulkan rasa penasaran. Lebih baiknya ungkapkan selagi masih ada waktu, meskipun itu ide 'jahat' ~
Tapi sebelumnya, tulisan ini sama sekali tidak ada maksud untuk memprovokasi melakukan tindak kejahatan kriminal seperti yang santer terjadi di pemberitaan tv tv.
Kembali ke ide jahatku, sesungguhnya aku hanya ingin memberikan kesempatan padamu, kesempatan untuk mengalihkan dirimu dariku. Bukan karena aku menginginkan kepergianmu, bukan sama sekali. Tapi karena aku tahu, ada perasaan yang belum pernah tersampaikan darimu untuk seseorang diluar sana beberapa tahun yang lalu. Dan aku juga tahu, semenjak saat itu, itulah yang menjadi alasanmu untuk tidak lagi menunda-nunda untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam hatimu sebelum orang yang kamu tuju pergi. Mungkin ini jahat bagimu, dan mungkin juga bagiku. Mungkin ini juga terdengar gila tapi sungguh aku sangat tahu rasanya menyimpan sesuatu yang tak terungkapkan itu sungguh tidak enak, seakan hidup akan terus dihantui oleh hal yang sama terus menerus. Well, sedikit flashback masa laluku.

Minggu, 25 Mei 2014

terjebak dalam zona nyaman ~

entah sudah berapa lamanya aku berpura-pura menjadi tuli dan buta. entah sudah lari kemana diriku yang dulu selalu peduli dengan ini itu yang tidak dipedulikan orang lain, entah berubah jadi apa perasaanku yang dulu tidak pernah tega membiarkan yang lain bekerja sendiri, dan entah apalagi yang berbeda dari diriku beberapa waktu terakhir ini yang aku tidak lagi sadari. hingga suatu hari muncul pertanyaan untuk diri sendiri.
"mungkinkah aku sudah bukan aku yang dulu ? mungkinkah hidupku sudah berbalik arah 180 derajat saat ini ?"
lalu siapa yang mampu menjawabnya ? bahkan aku sendiri pun tidak tahu jawaban pastinya. yang aku tahu, dan aku sadari, aku LARI ! sesungguhnya bukan murni lari seperti arti seharusnya, tapi berjalan menjauh secara perlahan hingga akhirnya JAUH ! tidak ada niat seburuk ini mulanya, hanya saja aku mulai tahu dan aku mulai menemukan apa yang disebut dengan zona nyaman. iya, zona yang TERAMAT SANGAT nyaman. aku mulai paham kenapa sebagian besar orang susah sekali untuk move on dari zona nyamannya. yah ternyata karena berada di dalam zona nyaman memang sangat sangat nyaman. seakan zona nyaman itu adalah medan magnet yang secara terus menerus menarik setiap yang telah masuk ke dalamnya hingga tak mampu lagi lepas darinya.

yang ke tiga puluh tiga :))

tulisan ini dibuat tepat setengah jam sebelum jam 00.00 WIB menuju tanggal 25, hanya saja proses posting yang sedikit agak terlambat. lalu ada apa dengan tanggal itu? sebenarnya juga tidak ada apa-apa. ini sudah tanggal 25 yang ke 33 kalinya, hingga rasanya sudah tidak perlu lagi di spesialkan layaknya tanggal 25 yang pertama kedua ketiga kali. secara tidak langsung ini menyadarkan bahwa aku sudah menghabiskan waktuku setiap harinya selama 33 bulan dengan orang yang sama. 33 bulan jika dikalikan dengan 30 hari, maka jumlahnya adalah sama dengan 990 hari, secara matematika, lalu kenapa jadi membahas perkalian ? :|
tapi sesungguhnya ditengah-tengah kekurangan pekerjaannya aku, waktu saking nganggurnya mungkin, muncul ide iseng untuk menghitung per harinya mulai dari tanggal 25 agustus 2011 hingga hari ini, sebenarnya sudah berlalu berapa hari. dan ternyata tak disangka-sangka sudah mencapai 1000 hari di tanggal 21 mei 2014 kemarin. wow wow wow ! it's amazing, menurutku ~
33 bulan yang penuh cerita, penuh lika liku. di 12 bulan pertama, semuanya terlihat begitu indah, apa-apa terlihat begitu menyenangkan, hampir tiada hari yang tidak dilewati dengan pertemuan meskipun hanya sesingkat kilat menyambar, everything was so romantic meskipun itu adalah hal sepele, hal kecil yang bagi orang lain tidak penting. 12 bulan berjalan hampir tanpa celah untuk sebuah perdebatan-perdebatan kecil yang selalu saja berhasil diredam hanya dengan hitungan menit, maksimal hitungan jam. 12 bulan berlalu dengan everything was very fine.

Minggu, 27 April 2014

for the loved ones :)))

How do I live without the ones I love? Time still turns the pages of the book it's burned. Place and time always on my mind. I have so much to say, but you're so far away ~
tidak pernah ada yang akan memiliki rasa sayangku ini melebihi rasa sayangku pada mereka. sampai kapan pun, mereka akan tetap jadi yang pertama di hatiku, dan tak akan pernah tergantikan. aku begitu amat sangat menyayangi mereka, yang sangat jarang aku sadari seberapa besar rasa sayang itu ada. bahkan tak jarang aku lebih sering mengabaikan mereka, terlalu sibuk dengan kehidupanku sendiri. aku lalai, bahwa justru mereka lah harta paling berharga yang aku miliki. aku juga terlalu asik menjalani rutinitasku hingga mereka pun menjadi salah satu bagian hidup terpenting yang terlupakan. entahlah berapa banyak dan seringnya aku lalai akan tugas dan kewajibanku kepada mereka. aku lupa dan sungguh sangat tidak menyadari itu. dan sungguh aku tidak tahu sudah seberapa tingginya tumpukan dosaku pada mereka. aku tahu mereka akan selalu memaafkan setiap perbuatanku yang sekalipun tidak baik, tapi kenapa masih saja aku mengulanginya ?

Sabtu, 26 April 2014

Secret Admirer (2)

Setelah hampir sekian lamanya aku mengagumi dirimu, dan sekian lamanya itu pula aku berusaha keras mengendalikan hati dan pikiranku sendiri, kini entah kenapa dan entah darimana asal muasalnya, seakan hati dan pikiranku sudah tak saling sinkron satu sama lain. Mereka sudah hampir berbeda arah dalam tindakannya. Well, aku tahu ini tidak boleh dibiarkan, jika hati semakin dibiarkan untuk menguasai diri, maka yang akan terjadi mungkin lebih mengerikan dari apa yang ada di pikiran.
Semakin dikendalikan, justru seakan keadaan semakin tidak mendukung untuk membentangkan jarak. Entah kenapa justru semakin seringnya terjadi pertemuan-pertemuan secara tidak di sengaja. Sungguh ini bukan bagian dari keinginanku. Sungguh aku hanya menyimpan rasa kagum yang sudah aku usahakan untuk dikubur dalam dalam tapi kenyataan sepertinya harus berkehendak lain. Ada perasaan yang semakin tidak biasa, ada yang semakin bergejolak dalam hati, ada yang salah dalam diri yang tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Secret Admirer (1)

Ada yang tidak biasa, ada yang berbeda dari biasanya, karena memang aku selalu takjub setiap kali melihatmu. Aku telah menjadi pengagum rahasiamu selama ini, yang entah sejak kapan pastinya aku pun tidak pernah tahu. Sesungguhnya aku pun tak pernah tau apa yang sebenarnya aku kagumi, hanya saja aku melihat sesuatu yang lebih pada dirimu yang membuatmu terlihat hebat dan pantas untuk di kagumi.
Dan lagi-lagi, aku sudah hampir lupa kapan sebenarnya kita benar-benar saling mengenal satu sama lain. Sebuah pertemuan yang tidak sengaja mungkin menjadi awal mulanya. Mungkin sekitar hampir 2 tahun yang lalu pertemuan itu terjadi. Sebuah pertemuan yang di dalamnya mengharuskan kita untuk saling mengenal, yang mungkin sebenarnya sudah saling tahu. Iya, hanya saling tahu, dan bukan kenal. Sadar bahwa sebenarnya kita sering bertemu secara tidak sengaja, karena memang tempat kita pun tidak saling berjauhan.

Rabu, 26 Maret 2014

Bahagia itu Sederhana

tidak ada yg lebih membahagiakan selain kepedulian orang-orang di sekitar di hari yang penting dalam hidup. sungguh besar rasa kasih sayangMu padaku, memberiku begitu banyak orang yg menyayangiku. mungkin ini caraMu menyadarkanku bahwa nikmat dan karuniaMu sungguh luar biasa :))
sekedar ucapan terima kasih sungguh tidak akan pernah mampu menggambarkan apa yang ada di dalam hati ini. bagiku, tahun ini lebih membahagiakan dibandingkan sebelumnya. sungguh kebahagiaan bukan berasal dari nilai kado yang diberikan, dari bentuk surprise yang didapatkan, tetapi hanya cukup menerima doa-doa baik dari sekian banyak orang melalui sekian banyak jenis media disertai ucapan selamat ternyata dapat menjadikan hal yang sederhana menjadi teramat luar biasa.

Selasa, 25 Februari 2014

I missed a lot of things

setelah sekian lamanya, ini akan jadi "my first post" di tahun 2014 ini. bertepatan dengan hari ini, di 30 bulan yang lalu, aku memulai hidupku bersamamu. bersama orang yang masih sama hingga hari ini di sisiku. this is the first time for me to stay with the same person for a long time. I never have any expectations about this. Do you know that I wanna give a little reward for myself for this ? I just can say "wow" , I don't know how can I do this, I just let it flow. If you ask me about my feeling now, I'll answer that I'm happy and I'm proud of myself.
Ini bukan hal yang spesial mungkin bagi sebagian orang, bisa jadi ada yang menganggapnya hal yang sudah biasa dan wajar terjadi, tapi tidak ada yang pernah tahu betapa spesialnya itu ketika akhirnya we are able to do things that we never could do before. Setelah sebelumnya, I wasnt able to go through only 12 months -_-